Satire Yusril: Kenapa Tak Minta Bantuan Prabowo yang Tak Dianggap Kafir?

Satire Yusril: Kenapa Tak Minta Bantuan Prabowo yang Tak Dianggap Kafir?

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Senin, 21 Des 2020 12:33 WIB
Ketum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra (Andhika Prasetia/detikcom)
Ketum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menolak membantu sejumlah pihak karena dicap telah murtad dan kafir di Pilpres 2019 oleh pendukung Prabowo Subianto. Yusril melempar satire soal kafir ini.

Dalam acara internal PBB (Mukernas V PBB) pertengahan Desember lalu, Yusril mulanya bercerita soal orang yang datang kepadanya ketika susah dan menghilang setelah dibantu. Dia juga bercerita caci maki yang diterimanya karena menolak mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Yusril lantas menceritakan permintaan Bachtiar Nasir melalui seseorang untuk memberi bantuan karena akan diperiksa polisi. Yusril menolak membantu Bachtiar Nasir karena sudah dicap kafir dan murtad. Dia menyarankan Bachtiar Nasir menghubungi Menhan Prabowo Subianto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena itu, ketika banyak yang meminta bantuan ke saya, saya balik bertanya: mengapa tidak minta bantuan Prabowo Subianto? Saya kan Anda bilang sudah murtad dan kafir. Beliau Menhan dan anak buah Presiden Jokowi, tentu beliau bisa membantu. Saya sampai sekarang berada di luar pemerintahan dan tidak menjadi anak buah siapa-siapa. Masa minta bantuan sama orang yang Anda anggap murtad dan kafir seperti saya," jelas Yusril saat dikonfirmasi, Senin (21/12/2020).

"Pak Prabowo yang dulu Anda dukung mati-matian dunia-akhirat, sekarang kan sudah jadi anak buah Pak Jokowi. Beliau kan tidak pernah Anda anggap murtad dan kafir seperti saya. Beliau mukmin sejati dan pembela ulama, pembela umat Islam yang sesungguhnya seperti yang Anda katakan selama ini," jelas Yusril.

ADVERTISEMENT

Yusril berpesan kepada umat Islam agar lebih hati-hati ke depannya. Menurutnya, jangan menyudutkan orang yang jelas rekam jejaknya dalam membela Islam.

"Saya hanya ingin mengingatkan umat Islam, alangkah mudahnya mereka tertipu dan dijadikan permainan dan kepentingan politik. Track record seseorang dalam pergerakan Islam di Tanah Air serta pembelaannya kepada umat Islam, seperti dianggap tidak pernah ada, bahkan tega-teganya ditenggelamkan, demi membela seseorang yang justru tidak jelas rekam jejaknya dalam pembelaan terhadap umat Islam," sebut Yusril.

Lihat juga video 'Hadiri Pelantikan Yusril, Jokowi Singgung Kesolidan Partai':

[Gambas:Video 20detik]



(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads