Info Anak Muda Dilatih Teror VVIP Diungkap Mahfud Md Via Foto

Round-Up

Info Anak Muda Dilatih Teror VVIP Diungkap Mahfud Md Via Foto

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 18 Des 2020 07:41 WIB
Mahfud Pimpin Rapat TGPF Penambakan di Papua
Mahfud Md (dok. Kemko Polhukam)
Jakarta -

Menko Polhukam Mahfud Md mengungkap anak muda dilatih teror kepada orang penting. Mahfud mengungkap foto latihan anak muda yang disiapkan untuk meneror very very important person (VVIP) itu.

Mahfud mulanya berbicara radikalisme yang yang digolongkan menjadi tiga tingkatan. Hal itu disampaikan mantan ketua MK itu dalam acara 'Penyerahan Hasil Evaluasi & Rekomendasi Kebijakan Kementerian/Lembaga di Bidang Kesatuan Bangsa' yang digelar Rabu (16/12).

"Radikalisme sedang ada di tempat kita yang kalau ada ditingkat-tingkatkan itu ada tiga radikalisme. Satu, intoleran, ya tidak suka aja gitu kalau ada yang berbeda, tidak mau bergabung dengan orang yang berbeda. Lalu yang kedua, teror. Radikalisme dalam bentuk teror," kata Mahfud seperti dikutip dalam video yang disiarkan kanal YouTube Kemenko Polhukam, Kamis (17/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada saat inilah Mahfud mengungkap informasi yang dia terima perihal pergerakan anak muda tersebut. Mahfud juga mengantongi foto latihan mereka.

"Bahkan saya mendapat informasi ada sekelompok anak-anak muda yang dilatih di suatu tempat khusus untuk meneror VVIP (very very important person). Saya dapat foto latihannya juga," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, Mahfud tak merinci mengenai VVIP yang menjadi sasaran teror tersebut.

Mahfud juga mengungkap teror yang lebih parah. Teror itu adalah teror dari kelompok paham jihad yang salah.

"Nah, yang seperti ini ideologi itu radikalisme yang mengarah menghantam ideologi itu, yaitu intoleran. Yang lebih parah dari itu adalah teror-teror itu karena paham jihadis, paham jihad yang salah," ujar Mahfud.

Mahfud kemudian menjabarkan penyebaran paham itu. Mereka awalnya menjalankan aksi dan merekrut anggota melalui masjid dan pengajian.

"Karena misalnya banyak sekali sekarang misalnya masjid-masjid yang diduduki satu kelompok. Mula-mula ikut makmum, lalu kalau imamnya kosong salat, lalu tiba-tiba terus bikin pengajian, terus semakin lama semakin intens, lama-lama menguasai, lalu yang diajarkan di situ radikal. Itu banyak sekali," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(lir/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads