KPK Gandeng BPOM Gagas Kampanye Antikorupsi Lewat Kemasan Produk

KPK Gandeng BPOM Gagas Kampanye Antikorupsi Lewat Kemasan Produk

Farih Maulana Sidik - detikNews
Kamis, 17 Des 2020 20:26 WIB
Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar mengikuti upacara pelantikan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK di Istana Negara, Jakarta, Jumat (20/12/2019). Presiden Joko Widodo melantik lima pimpinan KPK periode 2019-2023 yakni Firli Bahuri, Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar, Nawawi Pomolango dan Nurul Ghufron. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar (Antara Foto)
Jakarta -

KPK menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggagas program kampanye antikorupsi melalui kemasan produk. Dalam kampanye ini, pesan-pesan antikorupsi dicantumkan dalam kemasan produk.

Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar menyebut para pelaku usaha diajak untuk menggalang komitmen semangat antikorupsi. Kegiatan Itu bertajuk 'Memperkuat sinergi dan penggalangan komitmen antara BPOM, KPK, dan pelaku usaha melalui pencantuman pesan antikorupsi pada label obat dan makanan untuk Indonesia sehat dan unggul'.

"Bisa jadi pesan itu akan tertanam di pikiran dan benak mereka, termasuk anak-anak. Sehingga, harapannya pesan antikorupsi tersebut akan diingat terus di benak masyarakat," kata Lili, dalam keterangan tertulis, Kamis (17/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lili menyebut kemasan-kemasan produk nantinya akan diberi logo 'Berani Jujur Hebat'. Dengan terpasangnya logo pada setiap kemasan produk diharapkan dapat mendorong internalisasi nilai-nilai antikorupsi di masyarakat.

"Ketika masyarakat sedang mengonsumsi makanan, mereka akan melihat pesan yang terdapat pada kemasan makanannya," ujar Lili.

ADVERTISEMENT

Lili menilai pemanfaatan kemasan produk sebagai medium kampanye menyebarkan pesan antikorupsi dapat menjangkau masyarakat secara luas. Berdasarkan data pengeluaran dan konsumsi penduduk Indonesia pada Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2019, lebih dari 50 persen masyarakat masih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pangan. Dengan begitu banyak komoditas pangan, makanan, dan minuman jadi merupakan komoditas dengan tingkat partisipasi konsumsi yang tertinggi.

Selain itu, Lili juga berharap nantinya pesan antikorupsi tak hanya selain produk pangan. Menurutnya, pesan antikorupsi juga diharapkan dapat ditempatkan di seluruh kemasan produk yang dihasilkan oleh produsen yang berada di bawah BPOM.

"Agar pesan antikorupsi bisa tersampaikan secara lebih luas kepada masyarakat," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPOM Penny K Lukito menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dan mendukung penuh gagasan tersebut. "BPOM mendukung upaya KPK dalam kampanye antikorupsi," ujar Penny.

Penny menyebut sebagai bentuk dukungannya, BPOM juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor HM.01.1.2.10.20.25 tahun 2020 tentang Himbauan Pencantuman Pesan Antikorupsi pada Label Obat dan Makanan. Jadi, kata dia, hari ini terlaksana kegiatan penggalangan komitmen para pelaku usaha yang merupakan inisiatif dari BPOM.

(fas/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads