Rahma Sarita dicopot dari jabatannya sebagai staf tenaga ahli pimpinan MPR RI karena mengunggah soal 'Pancasila Wakanda'. Dia pun angkat bicara mengenai posting-annya.
"Maksudnya bukan penghinaan isi dari sila itu sendiri, bukan penghinaan. Isi dari sila-sila itu sebenernya adalah fakta yang terjadi. Jadi kritik sih sebenarnya," ujar Sarita saat dihubungi, Kamis (17/12/2020).
Menurut Sarita, posting-an soal 'Pancasila Wakanda' tidak bersifat tendensius. Sarita menyebut unggahan itu dimaksudkan untuk melakukan kritik terhadap kekuasaan oligarki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi saya kira sih sebenarnya kalau bacanya lebih, lebih ini ya, nggak tendensius. Semua orang tahu itu sebenernya kritikan. Bukan penghinaan sebetulnya. Nggak ada maksud menghina karena kalau menghina kan mengata-ngatain. Maksudnya kan mengkritik 5 poin yang ada di sila itu kan saya kritik oligarki kekuasaan gitu kan. Terus saya mengkritik sosial," ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan maksud penggunaan kata 'Wakanda' dalam unggahannya itu. Negara 'Wakanda' dipilihnya karena negara itu bersifat fiktif. Ia tidak bermaksud menyinggung siapa pun.
"Dan saya juga me-refer ke negara 'Wakanda' dalam arti negara fiktif yang maksud saya juga tidak menyinggung siapa-siapa. Saya ingin mengkritik secara halus sebenernya," ujarnya.
Politikus NasDem ini pun menegaskan posting-an 'Pancasila Wakanda' hanya pendapat pribadinya. Ia pun tidak menyangka bahwa unggahan tersebut menjadi viral.
"Saya nggak menyangka. Terus terang ya. Saya nggak menyangka akan seperti ini. Karena nggak bermaksud seperti ini, saya nggak menyangka diartikan seperti itu. Jadi saya kaget juga," ucap Sarita.
"Saya dalam kesempatan ini juga ingin mengklarifikasi juga bahwa ini pendapat pribadi saya," imbuhnya.
Lihat juga video 'Benny Wenda Deklarasi Pemerintah Sementara Papua Barat, MPR: Makar!':
Rahma Sarita tak ingin kasusnya diperpanjang. Kenapa?
Selain itu, Sarita meminta kasus unggahan 'Pancasila Wakanda' tidak diperpanjang. Sebab, ia tidak ingin kasus itu menutupi kasus besar lainnya yang seharusnya menjadi perhatian publik, dari korupsi hingga penembakan 6 laskar FPI.
"Saya berharap ini nggak diperpanjang lagi. Karena saya sudah minta maaf. Dan semua orang juga tahu maksud saya. Karena kalau diperpanjang saya tidak ingin ini menutupi kasus sebenernya yang memang seharusnya benar-benar jadi perhatian publik. Akhir-akhir ini kasus mulai dari kasus korupsi bansos, mulai dari kasus korupsi, penembakan 6 laskar FPI yang belum tuntas," ungkapnya.
Untuk diketahui, Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat memberhentikan seorang staf tenaga ahli yang mempelesetkan Pancasila lewat tulisan di media sosial. Staf bernama Rahma Sarita itu menulis 'Pancasila versi Wakanda'.
Awalnya, beredar tangkapan layar status seseorang bernama Rahma Sarita tersebut dan surat berkop MPR terkait pemberhentian Rahma Sarita. Saat dikonfirmasi, Lestari membenarkan surat itu dan tangkapan layar yang merupakan status Rahma Sarita tersebut.
"Terkait beredarnya surat pemberhentian staf tenaga ahli Rahma Sarita di media sosial, adalah benar bahwa surat tersebut ditujukan internal kepada Sekretariat Jenderal MPR sebagai hak anggota DPR/Pimpinan MPR untuk memilih dan mengganti alat penunjang kinerja anggota seperti staf khusus maupun staf tenaga ahli," kata Lestari saat dikonfirmasi, Kamis (17/12).
Ternyata, Rahma Sarita merupakan kader NasDem yang pernah mencalonkan diri menjadi anggota DPR tapi gagal. Waketum NasDem Ahmad Ali menyebut Rahma Sarita pernah maju menjadi salah satu calon anggota DPR periode 2019-2024 mewakili daerah pemilihan Jawa Timur (Jatim).
"Dia nggak pernah jadi pengurus NasDem. Dia jadi anggota biasa Partai NasDem," kata Ahmad Ali ketika dihubungi, Kamis (17/12).
"Kan dia pernah jadi caleg partai NasDem. Nggak tahu... di Jawa Timur kalau nggak salah kemarin ya," imbuhnya.
Berikut ini isi ungahan Rahma Sarita soal Pancasila versi negara Wakanda yang bikin dia dicopot:
Pancasila versi Negara Wakanda:
1. Ketuhanan yg berkebudayaan
2. Kemanusiaan untuk golongan sendiri dan tidak beradab untuk golongan lainnya
3. Perpecahan Wakanda
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh oligarki kekuasaan
5. Ketidakadilan sosial bagi yang berseberangan dengan penguasa
Lambangnya burung empirit menoleh ke kiri.