Kementerian Perhubungan meluncurkan aplikasi Sitolaut (Sistem Informasi Tol Laut) untuk memudahkan masyarakat dan stakeholder terkait mengakses tol laut. Peluncuran aplikasi ini disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kantor Kemenhub, Jakarta.
Ia mengatakan untuk semakin mengoptimalkan program tol laut, perlu dilakukan inovasi melalui pemanfaatan teknologi informasi. Melalui aplikasi, layanan tol laut bisa diakses dari mana saja dan kapan saja.
"Pembuatan aplikasi Sitolaut merupakan langkah yang tepat. Karena dapat mengubah proses layanan bongkar muat barang tol laut yang sebelumnya dilakukan secara manual menjadi online," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Serba Online, Sitolaut Bisa Apa Saja? |
Ia menyebut Pemerintah berharap masyarakat dan stakeholder terkait bisa mengakses informasi terkait pelaksanaan program tol laut secara mudah, transparan, dan komunikatif kapan saja dari mana saja.
Ia menegaskan jangan sampai ada monopoli yang dilakukan oknum sehingga menyebabkan disparitas harga masih terjadi di daerah-daerah. Ia mengungkapkan tujuan penyelenggaraan program tol laut adalah untuk menjangkau dan mendistribusikan logistik ke daerah 3TP (terluar, terdepan, terpencil, dan perbatasan), menjamin ketersediaan barang dan mengurangi disparitas harga, meningkatkan konektivitas dan pengiriman bahan pokok penting.
"Saya berpesan dengan adanya aplikasi Sitolaut maka semua informasi jenis layanan jasa program tol laut bisa di akses dari seluruh wilayah sehingga proses pengiriman barang dari lokasi asal sampai ke tujuan barang terutama untuk wilayah terluar, terdepan, terpencil dan perbatasan semakin cepat, efektif, dan menghilangkan disparitas harga antardaerah," imbuhnya.
Ia menambahkan dengan adanya aplikasi ini akan semakin mendorong hasil-hasil bumi di wilayah pedalaman untuk dapat ekspor antardaerah sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedalaman tersebut. Hal tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan peran sertanya mendorong pemasaran komoditi unggulan di daerah masing-masing.
Sementara itu Dirjen Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo mengatakan aplikasi Sitolaut merupakan aplikasi yang dibangun guna menunjang kegiatan operasional tol laut barang dan ternak. Lewat aplikasi ini pergerakan barang dari supplier hingga ke reseller dapat terlacak dan dapat melihat pergerakan kapal serta monitoring disparitas harga di lapangan.
"Penerapan aplikasi SITOLAUT untuk monitoring kegiatan tol laut menunjukkan kesungguhan dan komitmen semua instansi baik dari sisi pengangkutan, perdagangan dan distribusi barang dan ternak dapat bersinergi untuk meningkatkan pelayanan agar berjalan cepat, terpercaya, transparan, dan terstandar, serta biaya yang minimal sehingga dapat meningkatkan konektivitas pada daerah-daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP)" kata Dirjen Hubla Agus.
Agus mengatakan penerapan sistem aplikasi penunjang kegiatan tol laut sebelumnya dilaksanakan dengan nama logistic communication system (LCS) pada tahun 2019. Seiring penambahan fitur dan pengembangan kemudahan layanan khusus Tol Laut maka saat ini diubah menjadi Sistem Informasi Tol Laut (Sitolaut).
"Aplikasi Sitolaut ini bukan hanya dapat diakses melalui web tetapi juga dapat diakses melalui Mobile Apps yang di download melalui Google Apps Store" tutupnya.
(mul/mpr)