Polisi Analisis Surat Makian dari Pelempar Molotov Pos Polantas di Makassar

Polisi Analisis Surat Makian dari Pelempar Molotov Pos Polantas di Makassar

Hermawan Mappiwali - detikNews
Selasa, 15 Des 2020 19:43 WIB
Kapolrestabes Makassar Kombes Witnu Urip Laksana (Hermawan-detikcom).
Kapolrestabes Makassar Kombes Witnu Urip Laksana (Hermawan/detikcom)
Makassar -

Kapolrestabes Makassar Kombes Witnu Urip Laksana angkat suara mengenai pelaku pelemparan bom molotov ke pos Polisi Lalu Lintas (Polantas) meninggalkan pesan makian ke polisi. Witnu menyebut pesan makian yang ditulis di secarik kertas itu memang benar adanya.

"Kalau kita lihat pesan-pesannya, kan ada kalimat-kalimat yang mengumpat, yang menjelekkan, mendiskreditkan, ada kalimat-kalimat yang tidak pantas dikeluarkan kepada institusi kami," kata Witnu kepada wartawan di Polrestabes Makassar, Selasa (15/12/2020).

Pesan makian tersebut kemudian menjadi salah satu bahan kajian penyidik untuk mengungkap pelaku atau kelompok-kelompok siapa yang kerap menggunakan modus yang serupa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kita kaji, modus-modus seperti ini kita kaji. Kelompok-kelompok mana yang biasa bermain dengan isu-isu seperti ini dan ini sudah bisa kita analisis ya," kata Witnu.

Namun, saat ditanya apakah pola-pola meninggalkan pesan makian kepada aparat kepolisian mengerucut pada pribadi pelaku atau terhadap kelompok tertentu, Witnu mengatakan, "Ya ini masih kita lakukan penyelidikan ya, saya belum bisa menyimpulkan. Belum bisa kita ekspose."

ADVERTISEMENT

Polisi telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Hasilnya, polisi menemukan sidik jari yang diduga sebagai milik pelaku hingga mengamankan rekaman CCTV di lokasi kejadian yang menunjukkan pelaku pelemparan berjumlah satu orang.

"Aksi ini dilakukan oleh satu orang dari rekaman CCTV, tapi tidak tertutup kemungkinan dari pengembangan kita nanti mungkin lebih dari satu," ujar Witnu.

Selanjutnya polisi juga telah memeriksa saksi-saksi yang totalnya berjumlah enam orang. Para saksi terdiri atas polisi dan warga sekitar lokasi pos Polantas.

"Yang pasti dari kita ada dua anggota ya. Kemudian empat orang masyarakat sipil sudah kita lakukan pemeriksaan saksi-saksi," jelasnya.

Terkait insiden pelemparan molotov yang juga terjadi di pos Polantas di Gowa, Kombes Witnu menyebut koordinasi sedang berjalan dengan Polres Gowa. Koordinasi tersebut dilakukan untuk melihat sejauh mana keterkaitan dari dua insiden tersebut.

"Kita lakukan koordinasi, melakukan pemetaan dari durasi-durasi termasuk rekaman-rekaman CCTV yang ada di Gowa dan di flyover. Kita masih kembangkan apakah ada keterkaitan karena ini pola waktunya sangat berdekatan (beda 30 menit)," katanya.

Diberitakan sebelumnya, penyerangan pos Polantas terjadi di dua titik. Lemparan pertama terjadi di Pos Polantas Jalan Sultan Hasanuddin, Gowa, sekitar pukul 03.00 Wita, pada Minggu (13/12). Sementara itu, lemparan kedua menimpa pos Polantas di wilayah flyover Makassar sekitar pukul 03.30 Wita.

Polda Sulsel meminta anggotanya meningkatkan kewaspadaan pascainsiden tersebut.

"Beberapa permasalahan yang terjadi itu juga sudah menjadi kajian buat kita untuk lebih waspada dalam bertugas," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo saat ditemui detikcom di kantornya, Senin (14/12).

(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads