Guru SMPN 250 Cipete Utara, Jakarta Selatan, Sukirno, yang merupakan pembuat soal ujian 'Anies Diejek Mega', mengaku hanya spontanitas membuat soal ujian menggunakan nama 'Anies' dan 'Mega'. Sukirno menyebut tak memiliki niat apa-apa dalam pembuatan soal ujian itu.
Hal itu diutarakan Sukirno dalam pertemuan bersama Komisi E DPRD DKI Jakarta, di gedung DPRD DKI Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (15/12/2020). Di hadapan anggota Dewan, Sukirno menjelaskan pembuatan soal ujian itu.
"Jadi Bapak, ketika semester ganjil ini akan berakhir, kepala sekolah menugaskan saya untuk membuat soal untuk anak kelas 7, membuat soal dengan kisi-kisi, kemudian karena itu tugas dari kepala sekolah, saya buatlah kisi-kisi yang didasari kurikulum sekolah," papar Sukirno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Sukirno langsung disambut Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Prasetio menanyakan alasan Sukirno membandingkan nama Anies dengan Mega dalam soal ujian itu.
"Saya mau tanya kenapa Bapak punya pemikiran, karena gini, sebagai pembanding Pak Gubernur Anies dan Megawati apa di otak Bapak atau tidak, Megawati itu siapa?" ucap Prasetio dengan nada tinggi.
Sukirno, yang duduk di sebelah kanan Prasetio, kemudian menjawab. Dia bersumpah dan menyebut tidak ada niat tertentu untuk menggunakan nama 'Anies' dan 'Mega' dalam narasi soal ujian.
"Demi Allah saya tidak punya niat apa-apa, saya membuat soal itu ada nama," ucap Sukirno.
"Apakah tidak bisa nama Otong?" ucap Prasetio memotong ucapan Sukirno.
Sukirno pun menjawab, "Spontanitas saja, Pak," ungkap Sukirno sambil memelankan suaranya.
Mendengar hal itu, Prasetio marah. Dia menyayangkan perbuatan Sukirno yang membandingkan karakter menggunakan nama tokoh publik. Apalagi, lanjutnya, tokoh ini merupakan Presiden ke-5 RI.
"Seorang bapak, kalau memberi contoh, beri contoh yang baik, bukan pembanding tokoh antartokoh. Ini presiden ke-5, Pak," kata Prasetio.
Tonton juga video 'Soal Ujian Tentang Khilafah Bikin Geger Kediri':