Dorong Kualitas Lulusan Vokasi, Kemendikbud Hadirkan 2 Program Baru

Dorong Kualitas Lulusan Vokasi, Kemendikbud Hadirkan 2 Program Baru

Inkana Putri - detikNews
Selasa, 15 Des 2020 17:37 WIB
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto
Foto: Kemendikbud
Jakarta -

Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi meluncurkan dua program baru guna mendorong penyerapan lulusan vokasi, yakni Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)-Diploma Dua (D2) Jalur Cepat dan Program Peningkatan Prodi Diploma Tiga (D3) menjadi Sarjana Terapan (Diploma Empat-D4).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim pun menyambut baik dua program ini. Menurutnya, program ini dapat menambah daya tarik pendidikan vokasi sekaligus memaksimalkan penyerapan lulusan vokasi ke Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).

"Melalui program ini, siswa bebas memilih lulus di akhir tahun ketiga atau melanjutkan ke Diploma Dua jalur cepat. Melalui program Peningkatan Prodi Diploma Tiga menjadi Sarjana Terapan (Diploma Empat-D4), peserta didik berkesempatan menambah satu tahun untuk mendapatkan keterampilan yang lebih dalam sehingga berpeluang mendapatkan pekerjaan yang lebih baik," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Nadiem menjelaskan tujuan dari kedua program ini adalah agar peserta didik mendapat banyak pengalaman dari DUDI. Sehingga, kesempatan lulusan vokasi mendapatkan pekerjaan yang layak semakin besar karena sudah selaras dengan kebutuhan DUDI.

"Kedua program ini merupakan dua dari sekian banyak program Merdeka Vokasi yang berorientasi pada sambung-suai pendidikan vokasi dengan DUDI, yang secara berkala akan diluncurkan ke depannya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto menjelaskan dua hal yang mendasari munculnya kedua program ini. Pertama, merdeka belajar untuk memberikan pendidikan yang sesuai dengan bakat peserta didik vokasi di masa depan, dan mendorong terwujudnya program sambung-suai (link and super-match) antara dunia pendidikan dan dunia industri.

"Kedua program yang mengusung semangat merdeka belajar ini merupakan terobosan Ditjen Pendidikan Vokasi untuk mewujudkan percepatan misi Kemendikbud dalam memperbesar keterserapan lulusan pendidikan vokasi oleh dunia usaha dan industri," paparnya

Wikan menambahkan pendidikan vokasi juga diarahkan untuk dapat menghasilkan lulusan yang terampil, kompeten, berdaya saing, dan berkarakter sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.

"Karena itu perlu adanya komitmen kuat berbagai pihak untuk membangun 'link and super-match' antara dunia pendidikan vokasi dengan DUDI. Ini sangat dibutuhkan untuk menghadirkan lulusan yang relevan dengan pasar kerja sehingga keterserapan lulusan lebih terjamin," katanya.

Wikan menyampaikan program Jalur Cepat SMK-D2 merupakan realisasi skema sambung-suai dunia pendidikan dan DUDI. Program ini melibatkan tiga pihak yaitu SMK, Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV), dan DUDI.

Adapun PTV yang dimaksud bisa berupa politeknik, akademi komunitas, universitas/institut, dan sekolah tinggi yang memiliki program diploma dua (D-2). Prinsip dasar program ini juga harus berbasis kebutuhan nyata dari DUDI, yakni lulusan dengan kompetensi hard skills dan soft skills tinggi, serta memiliki karakter dan mental siap kerja dan siap belajar.

Ia juga menjelaskan program ini merupakan program yang mendorong peserta didik SMK untuk lebih cepat mendapatkan kompetensi yang lebih tinggi. Hal tersebut didapat melalui mekanisme yang praktis dengan gelar ijazah yang lebih tinggi.

Dalam hal ini, pada pelaksanaan tahap awal tercatat 20 PTV, lebih dari 80 SMK, dan 35 DUDI siap menjadi pionir mewujudkan program ini.

"Skemanya, siswa menempuh enam semester di SMK dan tiga semester menjadi mahasiswa di level pendidikan tinggi. Jadi, pengalaman bekerja di industri akan lebih banyak," jelasnya.

Sementara itu, program Peningkatan Prodi Diploma Tiga (D3) menjadi Sarjana Terapan (Diploma Empat-D4) memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bisa mendapatkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Program ini juga memberi peluang untuk bisa mengisi posisi supervisor produksi serta pelaksana lapangan andal yang dibutuhkan oleh DUDI. Di program ini, Wikan mengatakan PTV dapat mengajukan peningkatan prodi dengan syarat sudah memiliki atau melibatkan rekanan DUDI pada program D4 tersebut.

"Jadi, kalau PTV ingin Prodi D3 ditingkatkan menjadi sarjana terapan, syaratnya adalah memiliki rekam jejak sudah berhasil link and super-matc' dengan beberapa DUDI yang bereputasi, serta harus memiliki visi pengembangan prodi yang kuat dan visioner, jauh ke depan, termasuk dalam hal pengembangan kerja sama luar negeri dan pengembangan kewirausahaan yang tangguh," paparnya.

Tak hanya itu, PTV harus memiliki peta jalan pengembangan prodi hingga 15 tahun ke depan, serta strategi promosi prodi sarjana terapan ke masyarakat dan DUDI. Namun, bagi PTV yang masih menginginkan prodinya tetap pada jenjang D3, tidak dapat memilih opsi upgrade atau harus meningkatkan menjadi sarjana terapan/D4.

Terkait program ini, menurut Wikan baik program SMK-D2 Jalur Cepat maupun Peningkatan Prodi D3 menjadi sarjana terapan harus mengimplementasikan konsep kurikulum Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.

Kurikulum tersebut juga harus disusun bersama pihak industri dan calon pengguna lulusan, dengan penerapan minimal magang di DUDI selama minimal satu semester dan skema pembelajaran berbasis praktik kerja (project based learning).

"Praktik kerja bisa berasal dari industri maupun masyarakat. Hasil pembelajarannya harus bermanfaat nyata bagi industri dan masyarakat," pungkas Wikan.

(mul/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads