.webp)
PPP menggelar tes PCR (Polymerase Chain Reaction) atau swab test di Kantor DPP PPP yang harus diikuti oleh seluruh pengurus dan panitia Muktamar IX. Tes ini dilakukan untuk memastikan semua pengurus dan panitia yang hadir di Muktamar IX yang digelar pada 18-21 Desember 2020 terbebas dari COVID-19.
"Swab test ini tanggung jawab DPP PPP dalam memastikan bahwa pelaksanaan Muktamar IX memang benar-benar terbebas dari penularan COVID-19. Ini juga merupakan upaya PPP mendukung program pemerintah dalam upaya mengurangi penularan Covid-19 di Tanah Air," ujar Sekretaris Panitia Pelaksana Muktamar IX PPP Achmad Baidowi dalam keterangan tertulis, Selasa (15/12/2020).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Awiek ini mengatakan selain panitia, semua peserta muktamar yang hadir di 10 zona pelaksanaan muktamar juga harus menjalani swab test sebelum berangkat ke hotel yang sudah ditentukan. Peserta wajib membawa hasil swab test untuk menjadi syarat mengikuti muktamar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akan ada 1252 peserta yang hadir di 10 zona muktamar ditambah dengan ratusan panitia nasional dan lokal yang terbesar di berbagai tempat yang sudah ditentukan. Semua panitia, peserta dan pengurus DPP PPP itu harus mengikuti swab test," jelas Awiek.
Selain melakukan swab test, Awiek juga memastikan Muktamar IX nanti benar-benar menerapkan protokol kesehatan. Pihaknya sudah jauh-jauh hari dan berulang kali mensosialisasikannya kepada panitia dan peserta Muktamar.
"Insyaallah Muktamar ini dapat dipastikan sesuai protokol kesehatan tingkat tinggi," tegas Sekretaris Fraksi PPP DPR RI ini.
Awiek menegaskan, hal itu merupakan bagian penting dan komitmen PPP dalam menjaga dan mengutamakan kesehatan seluruh peserta Muktamar.
"Langkah preventif jauh lebih baik daripada mengobati. Dalam situasi pandemi COVID-19 tentu ini sangat urgen agar terbebas dari virus tersebut," pungkasnya.
Sebagai informasi, Muktamar IX PPP menerapkan kehadiran offline dan online, yang dibagi dalam sepuluh zona. Sepuluh zona itu adalah Medan, Padang, Palembang, Tangerang, Bogor, Semarang, Surabaya, Samarinda, Manado dan Makassar. Setiap zona dihadiri tidak lebih dari 200 orang.
(ega/ega)
