Sebanyak 47 jemaat dari salah satu gereja di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), terkonfirmasi positif COVID-19. Hasil itu diketahui pascapenelusuran yang dilakukan tim kesehatan Satgas COVID-19 kota setempat.
"Saat ini terdapat klaster dari salah satu gereja di bilangan Jalan Rajawali dengan jumlah positif 47 jemaat," kata Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani di Palangka Raya, Jumat (11/12/2020) seperti dilansir Antara.
Karena kejadian tersebut, pihaknya segera melayangkan surat kepada pengurus gereja untuk melakukan penutupan sementara selama 14 hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penutupan sementara itu untuk mencegah inkubasi virus selama 14 hari. Selain itu, sebagai upaya memutus transmisi lokal di kalangan jemaat gereja itu," kata Emi.
Selama masa penutupan itu, Satgas Penanganan COVID-19 Kota Cantik akan melakukan sterilisasi di lingkungan gereja dengan melakukan penyemprotan cairan desinfektan. Pernyataan itu diungkapkan Emi seusai rapat penanganan COVID-19 di Kota Palangka Raya dalam rangka menghadapi Natal dan lonjakan kasus penyebaran virus yang berasal dari China itu.
"Untuk pelaksanaan Natal, kami dari Satgas memutuskan gereja dapat menjalankan ibadah pada 24-26 Desember, kemudian pada 31 Desember 2020, dan pada 1 Januari 2021. Sebagai tambahan, selain dari gereja, ada tujuh orang dari salah satu partai positif COVID-19," kata Emi.
Pihaknya juga meminta pengurus gereja membatasi kedatangan jemaat dalam beribadah sekitar 30 persen, kemudian pelaksanaan ibadah dibagi menjadi beberapa sesi untuk menghindari penumpukan dan kerumunan jemaat.
Sementara itu, pada Kamis (10/12), terjadi penambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 34 orang, sehingga akumulasi pasien positif COVID-19 tercatat 1.611 kasus. Dia mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun satgas, warga ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah itu yang masih dalam perawatan sebanyak 243 orang atau sebanyak 15,08 persen dari total kasus positif.
Sementara itu, tingkat kesembuhan berada di angka 80,20 persen dari total kasus positif atau tercatat sebanyak 1.292 kasus sembuh dari paparan COVID-19.
Dari seluruh kasus COVID-19 yang ada juga tercatat jumlah kematian pasien sebanyak 76 orang setelah terjadi penambahan dua kasus meninggal dunia. Sementara itu, masyarakat yang berstatus suspek COVID-19 tercatat 822 orang.