Polres Jajaran Polda NTT Pastikan Warga Tak Berkerumun Usai Pencoblosan

Polres Jajaran Polda NTT Pastikan Warga Tak Berkerumun Usai Pencoblosan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 11 Des 2020 01:00 WIB
Polres Manggarai Barat, Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) membubarkan kerumunan pendukung paslon Bupati dan Wakil Bupati Belu pasca pencoblosan
Polres Manggarai Barat Polda Nusa Tenggara Timur membubarkan kerumunan pendukung paslon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat pascapencoblosan. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif memerintahkan jajarannya meniadakan kerumunan pascapencoblosan Pilkada Serentak 2020. Perintah tersebut dikeluarkan untuk mencegah munculnya klaster pilkada di tengah pandemi Corona (COVID-19).

"Di NTT ini ada sembilan kabupaten menggelar pesta demokrasi Pilkada Serentak 2020, yaitu Manggarai Barat, Belu, Ngada, Malaka, Timor Tengah Utara, Sabu Raijua, Sumba Barat, Sumba Timur, dan Manggarai," kata Latif dalam kepada detikcom, Kamis (10/12/2020).

"Saya beri arahan kepada para kapolres yang di wilayahnya menyelenggarakan pilkada, pastikan tak terjadi kerumunan pascapencoblosan. Jangan berkumpul karena situasi masih pandemi COVID-19," sambung Latif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merespons perintah Latif, seluruh kapolres turun ke jalan, menyisir kerumunan. Di Kabupaten Belu, jajaran TNI-Polri mengadakan patroli dan mendapati adanya kerumunan. Kumpulan massa itu langsung dibubarkan.

ADVERTISEMENT

"Ada beberapa titik konvoi yang kita bubarkan, antara lain di Pasar Lama, Pasar Baru, dan cabang Patung Kuda. Kita imbau supaya menunggu hasil pemilihan di rumah masing-masing," ujar Kapolres Belu AKBP Khairul Saleh.

Khairul menuturkan pihaknya juga melerai bentrokan antarpendukung paslon di wilayah Tanah Merah. "Juga di Tanah Merah, nyaris saja adu jotos sejumlah masyarakat dari dua pendukung. Belum sempat bentrok, kita lerai dan berikan imbauan ke mereka," ucap Khairul.

Selanjutnya di Ngada, TNI-Polri membubarkan perkumpulan simpatisan dan pendukung masing-masing calon bupati di kantor sekretariat bersama paslon. Kapolres Ngada AKBP Rio Cahyowidi menegaskan kepada masyarakat yang berkumpul bahwa tindakan mereka tak dibenarkan pada saat pandemi.

"Saya ajak mari kita lakukan hal-hal yg lebih bermanfaat, boleh berdoa di rumah, semuanya kami lakukan ini demi kebaikan bersama, demi kepentingan kita semua agar terhindar dari penyebaran COVID-19," ungkap Rio.

"Ini bukan di sini saja, di setiap sekretariat paslon kami datangi dan kami bubarkan" tambahnya.

Lihat berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kemudian di Manggarai Barat, polisi secara terus-menerus mengingatkan para pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati untuk tetap menjaga situasi kondusif selama proses penghitungan suara berlangsung.

"Seyogianya para pendukung tidak bereuforia berlebihan dan tidak melakukan konvoi kendaraan untuk merayakan keunggulan paslon yang didukungnya karena berpatokan berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count," ujar Kapolres Manggarai Barat AKBP Bambang Hari Wibowo.

Bambang menerangkan kepada warga, meski rekapitulasi tingkat TPS sudah selesai, bukan berarti hasil penghitungan selesai karena masih ada tahapan rekapitulasi penghitungan suara di tahapan berikutnya yang akan diselenggarakan oleh KPUD Manggarai Barat.

"Saya berterima kasih kepada warga Kabupaten Manggarai Barat yang telah bersama-sama mau menjaga kondusifitas serta dalam pengamatan di lapangan protokol kesehatan cukup terlaksana dengan baik," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(aud/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads