Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi terus berupaya untuk menggenjot inovasi desa. Hal ini dilakukan guna mempercepat proses pembangunan desa.
"Desa membutuhkan pendampingan dari berbagai pihak, perguruan tinggi dan Pemerintah agar terus lakukan percepatan dan inovasi tepat sasaran hingga terjadi percepatan proses pembangunan," ujar Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar mengatakan dalam keterangan tertulis, Kamis (10/12/2020).
Hal tersebut ia sampaikan dalam International Conference On Innovation in Science Health and Technology bertema 'Peran Strategis Desa dalam Mewujudkan Indonesia Unggul dan Berdaya Saing', yang digelar Universitas Negeri Gorontalo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab dipanggil Gus Menteri ini menjelaskan Kemendes PDTT telah melakukan berbagai inovasi. Salah satunya melalui pengedaran Kartu Komitmen yaitu kartu yang berisi minat inovasi yang ingin diaplikasikan ke desa tersebut. Adapun kartu tersebut diisi oleh perwakilan desa dalam Bursa Inovasi Desa (BID).
Selain itu, di tahun 2017, Kemendes PDTT melakukan inovasi di bidang kewirausahaan ke 3.837 desa. Selanjutnya, inovasi bidang SDM di 3.011 desa, dan bidang infrastruktur di 2.663 desa. Gus Menteri mengatakan seluruh inovasi tersebut digelar dua tahun setelah dana desa digulirkan.
Lebih lanjut ia menyampaikan pada tahun 2018, bidang infrastruktur meroket menjadi 13.647 desa, sementara kedua bidang lainnya masih berada dibawahnya. Kemudian di tahun 2019, inovasi bidang kewirausahaan melonjak hingga 14.781 desa, dan dua bidang lainnya hampir memiliki pertumbuhan yang sama.
"Ini artinya, inovasi di desa sangat erat kaitannya dengan kebutuhan inovasi bidang pengembangan SDM dan upaya peningkatan ekonomi. Ini sesuai arah kebijakan dana desa," katanya.
Terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, ia menjelaskan replikasi inovasi APBDesa tahun 2019 menunjukkan jika bidang sumber daya manusia dan kewirausahaan menempati posisi yang lebih tinggi.
Adapun APBDes 2019 yang digunakan untuk mendanai replikasi kartu komitmen, yakni sebesar Rp 1.820.015.715.439. Sementara itu, desa yang melakukan replikasi inovasi sebanyak 24.890 desa yang setara 41% dari desa penyusun kartu komitmen.
Menurutnya, inovasi desa juga berkaitan dengan perencanaan dan arah pembangunan desa. Oleh karena itu, Kemendes PDTT menetapkan arah pembangunan dalam 18 SDGs Desa.
"Aksi SDGs Desa berkontribusi sebesar 74 persen terhadap pencapaian tujuan pembangunan nasional Berkelanjutan yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017," katanya.
Ia menjelaskan capaian 74% berasal dari rata-rata kedua aspek, yakni kewilayahan sebanyak 91% dan kewargaan sebanyak 43%. Dari aspek kewilayahan, 91 persen wilayah Indonesia berada di desa dan 11 SDGs Desa berkaitan dengan aspek ini. Sehingga jika tujuan tersebut berhasil diwujudkan maka bisa berkontribusi 91 persen terhadap tujuan pembangunan nasional.
Sementara pada aspek kewargaan, data BPS mencatat 43 persen penduduk Indonesia berada di desa. Gus Menteri mengatakan 6 SDGs sangat erat kaitannya dengan warga desa. Dengan demikian, jika 6 SDGs tersebut tercapai maka SDGs berkontribusi sebanyak 43 persen pada pencapaian tujuan pembangunan nasional berkelanjutan.
"Inovasi desa masuk dalam arah pembangunan desa yang dinamakan SDGs Desa pada tujuan ke sembilan yaitu infrastruktur dan inovasi desa sesuai kebutuhan," pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam SDGs Desa terdapat 18 tujuan sebagai berikut.
1. Desa tanpa kemiskinan
2. Desa tanpa kelaparan
3. Desa sehat dan sejahtera
4. Pendidikan desa berkualitas
5. Keterlibatan perempuan desa
6. Desa layak air bersih dan sanitasi
7. Desa berenergi bersih dan terbarukan
8. Pertumbuhan ekonomi desa merata
9. Infrastruktur dan inovasi desa sesuai kebutuhan
10. Desa tanpa kesenjangan
11. Kawasan pemukiman desa aman dan nyaman
12. Konsumsi dan produksi desa sadar lingkungan
13. Desa tangkap perubahan iklim
14. Desa peduli lingkungan laut
15. Desa peduli lingkungan darat
16. Desa damai berkeadilan
17. Kemitraan untuk pembangunan desa
18. Kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaftif