Komnas HAM Panggil Kapolda Metro-Dirut Jasa Marga soal Penembakan

Komnas HAM Panggil Kapolda Metro-Dirut Jasa Marga soal Penembakan

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Kamis, 10 Des 2020 16:49 WIB
Choirul Anam
Foto: Choirul Anam (Ari Saputra/detikcom).
Jakarta -

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan memanggil Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Direkrur PT Jasa Marga untuk dimintai keterangan. Pemanggilan ini dilakukan terkait kontak senjata antara polisi-FPI yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek hingga menewaskan 6 Laskar FPI pada Senin (7/12).

"Tim telah melayangkan surat pemanggilan untuk permintaan keterangan kepada Direktur Utama PT Jasa Marga dan Kapolda Metro Jaya. Surat pemanggilan telah dilayangkan," kata Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Choirul anam dalam keterangan pers tertulisnya, Kamis (10/12/2020).

Anam meminta agar para pihak dapat bekerja sama dan memenuhi panggilan ini. Selain itu, Anam juga menyebut hal pemanggilan ini untuk melengkapi informasi yang telah didapat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Permintaan keterangan ini guna melengkapi berbagai informasi yang telah didapat dan sedang didalami. Semoga pihak dapat berkerja sama untuk membuat terangnya peristiwa," ungkapnya.

Anam menerangkan Komnas HAM sebelumnya telah meminta keterangan kepada FPI dan para saksi keluarga korban. Komnas HAM, kata Anam, juga sudah terjun ke tempat kejadian perkara untuk memperdalam kasus ini.

ADVERTISEMENT

"Sebelumnya tim telah melakukan permintaan keterangan berbagai pihak antara lain FPI, saksi keluarga korban serta masyarakat. Tim juga melakukan pemantauan lapangan secara langsung dan sedang dalam memperdalam TKP," tuturnya.

Seperti diketahui, kontak senjata terjadi antara polisi dengan pengikut pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab(HRS) di Tol Jakarta-Cikampek. Akibatnya, enam dari sepuluh pengikut Habib Rizieqtewas.

Kontak tembak itu terjadi pada Senin (7/12) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB di ruas Tol Jakarta-Cikampek Km 50. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan keenam pengikut Habib Rizieq itu ditembak karena melakukan perlawanan.

"Sekitar pukul 00.30 WIB di jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 telah terjadi penyerangan terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan terkait rencana pemeriksaan MRS yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB," jelas Fadil Imran yang didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman di Polda Metro Jaya, Jakarta.

Fadil Imran menjelaskan pihaknya melakukan penyelidikan setelah mendapat informasi adanya rencana pengerahan massa mengawal Habib Rizieq terkait pemeriksaan oleh Polda Metro Jaya. Polisi kemudian menyelidiki informasi tersebut.

Simak juga video 'Komnas HAM Cek Kemungkinan Titik Lokasi Lain Penembakan Anggota FPI':

[Gambas:Video 20detik]



Dari informasi itu, polisi kemudian menyelidiki. Tim kepolisian melakukan pembuntutan terhadap kendaraan pengikut Habib Rizieq.

Di Tol Jakarta-Cikampek, kendaraan polisi dipepet dan diberhentikan oleh dua kendaraan pengikut Habib Rizieq. Pengikut Habib Rizieq juga disebut melawan dengan menodongkan senjata api dan senjata tajam berupa samurai, celurit kepada polisi.

Karena membahayakan keselamatan jiwa petugas kepolisian saat itu, kemudian diambil tindakan tegas dan terukur sehingga 6 orang tewas. Sementara 4 orang lainnya melarikan diri.

Sementara itu, Jasa Marga juga angkat bicara terkait insiden yang terjadi di Tol Japek ini. Jasa Marga menyebut CCTV yang berada di Km 59 sampai 72 Tol Jakarta Cikampek yang tidak aktif atau mati.

"Setelah mendapat laporan adanya gangguan CCTV offline, petugas di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek melaporkan hal tersebut sejak hari Minggu (6/12), pada pukul 06.00 WIB, kepada tim inspeksi untuk kemudian melakukan penyisiran mencari lokasi penyebab masalah tersebut," kata Direktur Utama PT JMTO Raddy R Lukman dalam keterangan yang diterima detikcom, Selasa (8/12).

Halaman 2 dari 2
(whn/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads