Keluarga Laskar FPI Minta Nyawa Dibayar Nyawa, Desmond: Ini Negara Hukum

Keluarga Laskar FPI Minta Nyawa Dibayar Nyawa, Desmond: Ini Negara Hukum

Isal Mawardi - detikNews
Kamis, 10 Des 2020 16:21 WIB
Jakarta -

Keluarga laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas di Tol Jakarta-Cikampek menyampaikan aspirasinya kepada Komisi III DPR RI. Septi, kakak dari almarhum Muhammad Reza, menuntut keadilan.

"Saya minta seadil-adilnya, nyawa dibayar nyawa," kata Septi di ruang rapat komisi III DPR, Gedung DPR, Jakarta, Kamis (10/12/2020).

Septi mengatakan adiknya tidak pernah membawa senjata api. Dia juga mengklaim adiknya tak pernah memegang senjata apapun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adik saya nggak pernah membawa senjata, adik saya keamanan di rumah sebagai hansip, tidak pernah bawa pentungan apa lagi senjata," lanjut Septi.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa angkat bicara. Menurutnya di negara hukum, tidak bisa asal main 'nyawa dibayar nyawa'.

ADVERTISEMENT

"Intinya keluarga korban harapkan penegakan hukum dan keadilan yang benar di NKRI, itu intinya ya, Bu ya, kalau darah bayar darah bukan negara hukum namanya, itu perang ya, itu di luar kemampuan Komisi III gitu ya, Bu ya, agak susah nanti disampaikan darah dibayar darah, ini negara hukum ya, Bu ya, mohon maaf," ujar Desmond.

Berikut ini identitas 6 orang yang tewas dalam kejadian itu:
a. Faiz Ahmad Syukur/LK/22 Thn
b. Andi Oktiawan /LK/33 Thn
c. M Reza /LK/20 Thn
d. Muhammad Suci Khadavi Poetra /LK/21 Thn
e. Lutfhil Hakim /LK/24 Thn
f. Akhmad Sofiyan /LK/26 Thn.

(isa/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads