Kehadiran program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diberikan pemerintah bagi masyarakat mampu sangat dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya adalah Ani Zahara (46) perempuan asal Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu yang didiagnosa menderita penyakit gastritis.
Kala itu, Ani sedang mendapatkan perawatan selama tiga hari di Klinik An-Nissa yang terletak di Kabupaten Rejang Lebong. Ia pun mengatakan pada suatu malam ia merasakan sakit di bagian perut. Pada awalnya, Ani hanya mengira itu penyakit kembung masuk angin biasa dan ia tidur supaya rasa sakitnya hilang. Tetapi bukannya lebih baik, malah makin terasa sakit.
"Suami saya langsung mengantar ke IGD Klinik An-Nissa. Walaupun FKTP kami di Puskesmas Curup Timur, karena kondisi darurat dan sudah malam jadi kami mendapatkan perawatan di sini. Rasa sakitnya menyiksa sekali dan dokter menyarankan untuk dirawat inap saja," ujar Ani dalam keterangan tertulis, Kamis (10/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah diperiksa, dokter pun mendiagnosa Ani menderita penyakit gastritis yang merupakan kondisi di mana lapisan kulit dalam lambung mengalami peradangan atau bahkan membengkak. Penyakit ini dapat muncul secara tiba-tiba dan dapat berlangsung dalam waktu yang lama tanpa memandang usia penderitanya.
"Kalau kata orang penyakit maag, tapi yang kali ini sakit sekali sampai ke ulu hati. Makanya saya tidak tahan lagi dan minta dibawa berobat segera. Alhamdulillah sekarang jauh lebih baik. Sebentar lagi mungkin diperbolehkan untuk pulang," imbuhnya.
Ia pun mengungkapkan keluarganya sudah dari tahun 2015 terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).
"Suami serta anak-anak saya sudah terdaftar semuanya. Awalnya tidak percaya. Waktu itu kartunya diberikan oleh aparat desa. Katanya kami sekeluarga mendapatkan bantuan dari pemerintah. Dengan kartu ini kami bisa berobat dan tidak perlu membayar iuran setiap bulannya," tuturnya.
Ani juga menceritakan pengalamannya dalam mengakses pelayanan kesehatan di Klinik An-Nissa. Menurutnya, pelayanan yang ia terima sangat nyaman dan tak ada kendala sama sekali.
"Saya berterima kasih sekali untuk dokter dan perawat yang sudah merawat. Juga kepada BPJS Kesehatan yang menyelenggarakan program ini. Saya bisa dirawat tanpa biaya hanya dengan menunjukkan KIS yang saya miliki. Rasanya lega saya bisa berobat tanpa harus memusingkan akan biaya pengobatan," pungkasnya.
(mul/ega)