UAS soal Alasan Ikut Kampanye Pilkada: Cara Saya Melawan Pesan dari Jakarta

UAS soal Alasan Ikut Kampanye Pilkada: Cara Saya Melawan Pesan dari Jakarta

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 10 Des 2020 11:34 WIB
Ustaz Abdul Somad (tengah) bersama Akhyar-Salman (dok. Istimewa)
Ustaz Abdul Somad (tengah) bersama Akhyar-Salman (Foto: dok. Istimewa)
Medan -

Ustaz Abdul Somad (UAS) buka suara soal dukungannya kepada sejumlah calon kepala daerah. Dia mengaku tak ada masalah jika di-bully gara-gara pilkada.

UAS awalnya bicara soal arti pilkada baginya. Penjelasan UAS itu diunggah dalam akun Instagram-nya ustadzabdulsomad_official.

"Apa arti Pilkada bagi UAS? UAS menjawab: 1. Mengaplikasikan ceramah saya selama ini, bahwa perbaikan pada 3 aspek: A Pendidikan; B Ekonomi; C Politik. Saat pilkada saya berijtihad, memilih paslon, meminta komitmen, mendukung," demikian tulis UAS seperti dilihat detikcom, Kamis (10/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjelasan itu ditulis UAS menyertai foto sejumlah paslon yang didukungnya di Pilkada 2020. UAS mengaku tak berpikir menang atau kalah.

"Saya sudah menang sebelum pencoblosan, krn: Saya menang melawan godaan uang, mobil dan jabatan. Saya menang melawan DIAM cari selamat. Saya menang melawan pesan2 dari jkt: "Uas jangan berpihak!". Begini cara sy melawan," ucapnya.

ADVERTISEMENT

UAS juga mengaku tak masalah dihina gara-gara pilkada. Dia mengatakan pilkada menjadi ujian hati baginya.

"Kalau tausiyah, orang datang merebut tangan saya untuk bersalaman. Saat pilkada, saya masuk ke pasar, menyalami orang, sambil berpesan: "Jangan lupa ya pak, bu, nanti coblos nomor ...". Dibully, dihina, dicaci maki di medsos itu menyadarkan diri saya bahwa saya bukan siapa-siapa. Kalau terus dimuliakan, disanjung, lama-lama saya bisa jadi fir'aun," tulisnya.

Lihat juga video 'UAS di Depan Massa Erman Safar: Tunjukkan Kita Paling Pancasilais':

[Gambas:Video 20detik]

(haf/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads