Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono mengapresiasi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (FH Unsoed) karena telah menyelenggarakan acara 'Webinar Wawasan Kebangsaan'. Ma'ruf mengatakan bangsa Indonesia butuh generasi muda dengan rasa kecintaan tinggi kepada negaranya untuk mengisi kemerdekaan.
"Sebab, menjaga, merawat dan menyuburkan nasionalisme oleh setiap warga negara itu menjadi sesuatu yang memang harus dan pasti," kata Ma'ruf dalam keterangannya, Selasa (8/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada peserta webinar, Ma'ruf Cahyono juga menjabarkan seputar definisi bangsa dan nasionalisme serta hubungannya dengan negara.
"Karena adanya kesamaan kehendak dan tujuan, maka negara hadir. Dalam peristiwa sejarah sumpah pemuda tahun 1928, para pemuda dari berbagai daerah melakukan ikrar fenomenal bersama antara lain satu bangsa, satu bahasa, satu tanah air," terangnya.
Menurutnya, jauh sebelum Indonesia merdeka, bangsa sudah ada dan nasionalisme telah tumbuh subur. Sumpah pemuda kemudian menjadi wujud dari persatuan serta kesatuan yang merupakan ikatan emosional bangsa untuk dijadikan modal dalam membentuk satu negara.
Bersatunya para pemuda yang beragam dinilainya menjadi refleksi dari nasionalisme.
"Intinya, nasionalisme itu bukan sesuatu yang muncul dari satu kelompok, satu golongan, satu agama atau satu etnis. Nasionalisme muncul karena ada satu kesamaan visi dan misi serta fokus ke satu tujuan Indonesia merdeka," jelas Ma'ruf.
Lebih lanjut, Ma'ruf Cahyono menggambarkan nasionalisme dalam definisi umum, yakni suatu paham kebangsaan yang ada dalam masyarakat suatu bangsa karena soal sejarah.
Menurutnya, dengan memiliki sejarah yang sama serta penderitaan akibat penjajahan yang sama dapat menimbulkan keinginan kolektif untuk berada dalam satu ikatan, yaitu ikatan kebangsaan.
"Dari sanalah kemudian muncul persatuan dan kesatuan yang sangat kuat sehingga walaupun ada perbedaan tajam di antara anak bangsa, itu tidak akan menggoyahkan persatuan, karena ada sesuatu yang lebih kuat, ada sesuatu yang lebih memotivasi bahwa semua harus satu dalam ikatan kebangsaan itu, sehingga tidak ada lagi yang mempermasalahkan soal perbedaan suku, agama, ras, golongan dan bahasa," imbuhnya.
Kekuatan ikatan kebangsaan tersebut, kata Ma'ruf, memiliki dampak luar biasa apabila dimanifestasikan oleh rakyat Indonesia, terutama para generasi muda saat ini.
"Saya berharap diskusi ini akan menambah ilmu serta wawasan para mahasiswa serta menambah kecintaan kepada bangsa dan negara," harapnya.
"Saya juga berpesan, sebagai intelektual muda, para mahasiswa harus terus meningkatkan kapasitas intelektualitasnya dan disinergikan dengan peningkatan kapasitas spiritual dan emosional. Tanpa itu, maka setiap ilmu baru yang diserap tidak akan bermanfaat, malah akan tereduksi dan hilang," ucapnya.
Turut hadir dalam acara Webinar Wawasan Kebangsaan sebagai peserta, Dekan FH Unsoed Prof. Dr. Ade Maman Suherman dan Wakil Dekan III FH Unsoed Dr. Kartono SH., MH serta mahasiswa juga mahasiswi FH Unsoed.
(ega/ega)