Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat mengajak kontestan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Serentak di 270 kabupaten/kota dan daerah untuk mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Dalam kontestasi politik di masa pandemi ini potensi sengketa pemilukada dan terjadinya kerumunan massa harus benar-benar diantisipasi oleh semua pihak," kata Rerie, sapaan akrabnya, Rabu (9/12/2020).
Rerie mengatakan langkah antisipasi juga harus dilakukan oleh kontestan dan tim pemenangannya. Ia mengatakan antisipasi bisa melalui upaya mengedepankan nilai-nilai persatuan serta kemanusiaan dalam menyikapi setiap persoalan yang muncul ketika berkontestasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berharap para kontestan dalam Pemilukada Serentak datang sebagai negarawan sehingga tidak mengutamakan elektabilitas semata. Ia berpendapat banyak yang harus diwaspadai dalam sebuah ajang kontestasi seperti Pemilukada Serentak.
Untuk menekan berbagi potensi ancaman itu, Rerie mengatakan pihak penyelenggara dan peserta Pemilukada serta masyarakat harus benar-benar menyadari adanya ancaman itu. Dari sisi teknis pelaksanaan, Rerie mengatakan ancaman terjadinya kerumunan di tPS-TPS pada hari pelaksanaan pemilihan adalah salah satu titik krusial yang harus diantisipasi agar tidak terjadi.
Di sisi lain, Rerie menyebut kontestasi dalam Pemilukada juga berpotensi memunculkan friksi kubu-kubu para pendukung pasangan calon kepala daerah. Setelah hari pencoblosan, ia mengingatkan sejumlah sengketa juga berpotensi memicu masalah lain. Potensi ancaman tersebut dikatakan Rerie juga harus diantisipasi dengan baik karena akan berdampak langsung pada masyarakat.
Kemudian disiplin menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan juga diharapkan menjadi norma baru dalam keseharian masyarakat yang mampu mencegah penularan virus Corona pada hari pelaksanaan Pemilukada pada masa pandemi.
Ia juga mengatakan sikap saling menghormati antarpasangan calon dan pihak penyelenggara sangat diharapkan dalam mencegah perpecahan.
"Semua pihak harus mampu mencegah potensi ancaman itu terjadi, dengan mengedepankan nilai-nilai persatuan dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan," pungkasnya.
(ega/ega)