Kapolrestabes Makassar Kombes Witnu Urip Laksana mengingatkan warga untuk tidak melakukan konvoi usai pencoblosan dan hitung cepat Pilwalkot Makassar. Polisi tidak segan-segan membubarkan konvoi itu.
"Itu namanya mengganggu ketertiban umum. Tidak boleh ada konvoi, tidak boleh berkumpul karena dapat mempengaruhi kondisi. Kita bubarkan kalau perlu," kata Witnu kepada wartawan di Makassar, Rabu (9/12/2020).
"Paslon kita imbau untuk siap menang dan siap kalah. Bagi yang menang tidak perlu melakukan euforia yang berlebihan," tambah dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, pelaksanaan protokol kesehatan saat pelaksanaan pencoblosan juga menjadi hal utama diperhatikan oleh pihaknya. Dia meminta anggotanya di lapangan melakukan pengawasan ketat dalam pelaksanaan protokol ini.
"Situasi pandemi saat ini keselamatan masyarakat jadi hukum tertinggi. Bila tidak diindahkan, kami tidak segan melakukan tindakan tegas kepada masyarakat yang tidak memakai masker dan berkerumun," ucapnya.
Dia mengatakan pihaknya telah menurunkan sekitar 2.962 personel pengamanan dari jajaran Polrestabes dan TNI. Pihaknya juga telah melakukan patroli secara terus menerus dalam beberapa hari terakhir untuk memastikan keamanan tetap terkendali.
"Artinya kita melakukan langkah-langkah, sentuhan-sentuhan berjalan baik. Patroli yang sifatnya ke titik rawan gangguan keamanan, kita selalu ingatkan dan kita pantau terus pergerakannya," ujarnya.
(fiq/knv)