Sehari jelang pencoblosan, cuaca buruk disertai ombak besar yang melanda Teluk Sumbawa membuat tim pengamanan Pilkada untuk wilayah pulau-pulau serta logistik gagal didistribusikan. Akibatnya sebanyak tiga kali proses pendistribusian logistik beserta tim PAM Polres Sumbawa gagal menyeberang ke Pulau Moyo dan Pulau Medang.
"Malam tadi jam 2.00 WITA nyeberang, tapi gagal, kemudian pukul 3.00 WITA, dan terakhir jam 5.00 WITA, subuh dan kembali lagi ke Dermaga Badas," ujar Kapolres Sumbawa AKBP Widy Saputra SIK dalam keterangan tertulis, Selasa (8/12/2020).
Satu unit kapal milik Bea cukai dan Kapal Patroli Polair Polres Sumbawa pun digunakan untuk mengangkut logistik dan tim PAM Pilkada. Hal ini mengingat kapal penumpang milik nelayan Medang tidak sanggup menerobos ombak besar dan melakukan penyebrangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bersama Pak Dandim sudah komunikasi dengan pihak pelabuhan dan Bea Cukai untuk pinjam kapal,"ungkapnya.
Meski demikian, Widy memastikan logistik dan tim akan sampai tepat waktu sehingga tidak mengganggu jalannya Pilkada 2020 di Sumbawa.
"Kita operasikan dua kapal untuk mengangkut logistik dan tim Pam Pilkada untuk di pulau, dan saya pastikan logistik dan tim akan sampai tepat waktu dan proses Pilkada di pulau akan berjalan sesuai jadwal," tegasnya.
Proses pendistribusian logistik dan tim pengamanan Pilkada ke pulau Moyo dan Medang, bersama Kapolres juga dipantau langsung oleh Pamatwil Ditreskrimum Polda NTB, Kombes Pol.Hari Brata SIK, dan Wadir Polair AKBP Sigit Hari Wibowo, SIK.
Setidaknya terdapat 17 TPS yang tersebar di empat desa, yakni 3 TPS di Desa Bugis Medang, dan 3 TPS di Desa Bajo Medang, Pulau Medang. Kemudian 3 TPS berada di Desa Sebotok dan 3 TPS lainnya di Desa Labuan Aji Pulau Moyo. Dengan total pemilih mencapai 4.662 pemilih.
(prf/ega)