Cuma dari Songket, Status Pernikahan Warga Dumai Bisa Diketahui

Cuma dari Songket, Status Pernikahan Warga Dumai Bisa Diketahui

Angga Laraspati - detikNews
Selasa, 08 Des 2020 12:39 WIB
Songket Melayu Khas Dumai Sudah Sampai Malaysia hingga AS
Foto: Pradita Utama/detikcom
Jakarta -

Indonesia memang kaya akan budaya dan juga adat dari setiap daerah. Wajar saja, 33 provinsi memiliki budayanya masing-masing dan tentunya punya keunikannya tersendiri.

Hal ini juga dapat dilihat dari sebuah kota yang ada di Pekanbaru yaitu Dumai. Ternyata, status pernikahan dari warga Dumai bisa dilihat dari pemakaian songket khas Dumai yaitu Songket Melayu Riau. Bagaimana caranya?

Perajin songket Melayu, Fina (31) mengatakan tanda pernikahan seseorang dari pemakaian songket melayu khas Riau bisa dilihat dari cara pemakaian songketnya pada laki-laki di Dumai yang berbeda-beda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau laki-laki itu pendek selutut laki-laki. Kalau di atas lutut itu untuk bujangan atau yang belum menikah, kalau di bawah lutut untuk yang sudah menikah. Kalau gadis kebanyakan jarang memakai selempang, kalau ibu-ibu banyakan memakai selempang," ujar Fina kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.

Untuk motif songket khas Melayu, lanjut Fina, kurang lebih ada sekitar 20-an dan masing-masing memang memiliki filosofinya. Namun, untuk songket khas Melayu yang ada di Dumai originalnya bermotif pucuk rebung dan bunga bakau, karena di Dumai banyak terdapat rebung dan bunga bakau.

ADVERTISEMENT

"Kalau dulu pejabat yang agak tinggi dan ada gelarnya memakai yang bermotif mewah dan berpinggir (motif benang emas) penuh. Kalau orang biasa pakainya hanya yang kepala kainnya saja tidak boleh ada yang pinggir-pinggirnya. Tapi kalau sekarang asal ada uang ya bisa pakai yang mana saja," ungkap Fina.

Ia juga mengatakan songket Melayu sering sekali dipakai untuk acara pernikahan. Tak hanya itu, songket biasanya juga dipakai dalam sebuah acara lembaga adat melayu juga memakai kain ini. Plus, pemerintah Dumai juga menyarankan laki-laki untuk memakai songket di setiap hari Jumat.

Songket Melayu Khas Dumai Sudah Sampai Malaysia hingga ASCuma dari Songket, Status Pernikahan Warga Dumai Bisa Diketahui Foto: Pradita Utama/detikcom

"Kalau dari dulu sampai sekarang sebetulnya sudah langka namun banyak yang tetap memakainya. Kalau istilah pepatahnya 'Takkan hilang melayu di bumi' karena Dumai ini kan kebanyakan orang melayu jadi tidak akan mungkin hilang, untuk melestarikannya tetap pasti ada," imbuh Fina.

Ia pun mengatakan untuk memproduksi satu 1 kain, modal produksinya sebetulnya bermacam-macam berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 400.000 dan dijual dengan harga Rp 600.000-700.000.

"Harga paling mahal tadi yang pasangan, yaitu dengan selendang dengan kain laki-laki dan kain perempuan mencapai Rp 1.700.000 sudah siap semua tinggal pakai," tuturnya.

Fina pun berharap dari pinjaman BRI usaha songketnya bisa lebih maju lagi, lebih berkembang dan lebih dikenal. Apalagi di masa pandemi saat ini, ia senang karena bisa mendapatkan relaksasi kredit yang diberikan BRI agar usahanya tetap berjalan.

"Bukan hanya di nasional maupun internasional juga bahkan sampai keluar negeri untuk diekspor. Memang selama ini sudah ada produk yang diekspor, namun kebanyakan turis yang datang ke sini untuk membeli bukan kita yang melakukan pengiriman keluar. Lalu juga ada relaksasi kredit sehingga pembiayaan gaji karyawan tetap aman," pungkas Fina.

Ikuti terus jelajah Tapal Batas detikcom bersama BRI di tapalbatas.detik.com.

(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads