Fakta-fakta 1,2 Juta Vaksin COVID-19 yang Tiba di RI

Fakta-fakta 1,2 Juta Vaksin COVID-19 yang Tiba di RI

Tim detikcom - detikNews
Senin, 07 Des 2020 12:11 WIB
Vaksin Corona dari Sinovac telah tiba di Indonesia. Kini vaksin tersebut disimpan di PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.
Vaksin Corona Sinovac Disimpan di PT Bio Farma. (Foto: Istimewa/presiden.go.id)
Jakarta -

Vaksin virus Corona (COVID-19) sudah tiba di Indonesia. Indonesia menerima 1,2 juta vaksin Sinovac dari China.

Vaksin COVID-19 Sinovac ini sudah melalui tahap uji klinis di Bandung, Jawa Barat. Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Prof Kusnandi Rusmil mengatakan sudah melakukan penyuntikan terhadap 1.590 kelompok relawan untuk suntikan kedua.

Dari uji klinis itu disebutkan tidak ada hal yang menakutkan. Efek yang dialami, kata Kusnandi mengalami panas dan demam yang dalam dua hari sudah hilang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menyebut vaksin Sinovac sudah aman dari aspek keamanan dan aspek mutu.

"Sekarang data-data sedang dianalisa. Tentunya walaupun uji klinik sudah selesai, alhamdulillah aspek keamanan dan uji klinik pantauannya baik, aspek mutu dari vaksin Sinovac juga baik," ujar Penny, usai ratas yang disiarkan di YouTube Setpres, Senin (23/11/2020).

ADVERTISEMENT

Per kemarin malam, vaksin Sinovac sudah tiba di Tanah Air. Vaksin itu dibawa dengan pesawat Beoing 777-300ER. Pesawat mendarat di Bandara Soekarrno-Hatta sekitar pukul 21.30 WIB. Begini fakta-faktanya:

RI Terima 1,2 Juta Vaksin Sinovac

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan Indonesia menerima 1,2 juta vaksin Corona. Vaksin itu sudah melalui uji klinis. Uji klinis itu dilakukan di Bandung Jawa Barat.

"Kita juga masih mengupayakan 1,8 juta dosis yang tiba di awal Januari," tutur Jokowi, di akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (6/12/2020).

Lewat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pemerintah telah menetapkan enam vaksin virus Corona COVID-19 yang akan digunakan di Indonesia. Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9860 Tahun 2020.

Sejumlah vaksin COVID-19 ini baru bisa digunakan setelah mendapat izin edar atau persetujuan penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

1,8 Juta Vaksin Corona Menyusul Awal Januari

Presiden Jokowi mengatakan akan ada sekitar 1,8 dosis lagi yang akan tiba pada awal Januari 2021. Jokowi menyampaikan pemerintah juga akan mendatangkan bahan baku vaksin yang masih mentah.

Diperkirakan bahan baku curah itu tiba di RI pada pertengahan bulan ini sebanyak 15 juta, dan Januari 2021 sebanyak 30 juta.

"Selain vaksin dalam bentuk jadi, dalam bulan ini juga kana tiba 15 juta dosis vaksin dan di bulan Januari sebanyak 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku curah yang akan diproses lebih lanjut oleh bio farma," ujarnya, Minggu (6/12/2020).

Perlu Tahapan BPOM

Jokowi bersyukur atas kedatangan 1,2 vaksin Sinovac di Indonesia. Jokowi mengatakan vaksin yang tiba harus melalui tahan di BPOM.

"Untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," kata Jokowi yang disiarkan di YouTube Setpres, Minggu (6/12/2020).

Jokowi menerangkan ada beberapa tahap prosedur yang harus diikuti sebelum dimulainya vaksinasi. Pertama pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat serta efektivitas vaksin hingga hasil uji klinis tahap III vaksin tersebut.

Selanjutnya, kata dia, sistem distribusi vaksin ke daerah juga harus disiapkan. Termasuk juga persiapan peralatan pendukung dan tata kelola vaksinasi.

"Pertimbangan ilmiah, hasil uji klinis ini akan menentukan kapan vaksinasi bisa dimulai," jelas Jokowi.

"Sistem distribusi vaksin ke daerah ini adalah hal yang sangat penting dan juga peralatan pendukung, SDM serta tata kelola vaksinasi. Kita tahu telah disiapkan sejak beberapa bulan yang lalu lewat simulasi-simulasi di beberapa provinsi dan saya yakin setelah diputuskan vaksinasi dimulai, semua sudah dalam keadaan siap" imbuh dia.

Jokowi meminta semua pihak mengikuti pengumuman dan petunjuk petugas yang sudah menyiapkan vaksin. Hal ini mengingat vaksinasi tak memungkinkan untuk dilakukan secara serempak ke seluruh penduduk RI.

Jokowi Minta Protokol Kesehatan Tetap Disiplin

Meski vaksin sudah tiba di RI, Jokowi menegaskan masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Jokowi mengatakan disiplin 3 M harus terus dilakukan.

"Tetap disiplin 3M, memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan selalu harus terus kita lakukan. Semoga Tuhan yang Maha Esa memberkahi kita semua untuk bisa melewati ujian wabah ini," ujarnya.

Digunakan untuk Tenaga Kesehatan Lebih Dulu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kedatangan vaksin tersebut merupakan langkah nyata pemerintah RI menangani pandemi COVID-19.

Walaupun vaksin sudah datang dan berada di Indonesia, menurut Airlangga, pelaksanaan vaksinasi tetap harus melewati tahapan evaluasi dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Hal ini untuk memastikan aspek mutu, keamanan dan efektivitasnya. Selain itu juga menunggu fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) untuk aspek kehalalannya.

"Di dalam peraturan-peraturan tersebut disebutkan telah diatur skema pelaksanaan vaksinasi yaitu vaksin program pemerintah yang akan disediakan secara gratis dan vaksin mandiri yang disediakan secara berbayar untuk masyarakat," kata Airlangga dalam keterangannya, Senin (7/12/2020).

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menambahkan tenaga kesehatan akan mendapatkan vaksin itu terlebih dahulu. Terawan menjelaskan Kemenkes telah menyiapkan data sasaran per kabupaten/kota.

"Untuk vaksin kiriman pertama ini yang pertama akan mendapat sasaran adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang, yang bekerja pada fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan," ujar Terawan melalui siaran live streaming lewat kanal YouTube Kemkominfo TV, Senin (7/12/2020).

RI Lanjut Minta Vaksin ke Swiss

Indonesia juga tengah meminta bantuan untuk mendapatkan vaksin dari Jenewa, Swiss. Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi menerangkan Indonesia termasuk 1 dari 92 negara COVID AMC (Advanced Market Commitment) yang akan memperoleh 3 sampai 20% dari penduduk yang bersal dari Gavi COVAX Facility.

Gavi COVAX Faciltiy adalah institusi multilateral yang mengadakan proyek vaksin ini. COVAX adalah pilar dari program Percepatan Akses untuk Peralatan COVID-19 (Acces to COVID-19 Tools/ACT) yang dipimpin oleh Gavi, Koalisi untuk Kesiapan Inovasi Epidemi (CEPI), dan WHO.

Rencananya, vaksin multilateral itu akan masuk secara bertahap ke Indonesia mulai 2021. Proses dilakukan mulai dari hari ini.

"Selain kerja sama bilateral, saat ini bersama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan, Kementerian Luar Negeri sedang melakukan komunikasi dengan Jenewa untuk pengadaan vaksin multilateral," kata Retno.

Halaman 2 dari 3
(idn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads