Intensitas hujan yang cukup tinggi yang terjadi di Kabupaten Dompu, mengakibatkan tanah longsor di beberapa titik. Salah satunya di tanjakan Nanga Tumpu, Desa Nanga Tumpu, Kecamatan Manggelewa, Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Di lokasi ini, pada bulan Desember 2020, peristiwa tanah longsor telah menelan korban jiwa. Dimana dua orang pengendara sepeda motor tewas seketika akibat tertimpa batu longsor dari tebing yang berada tetap di samping jalan.
Longsor terus terjadi hampir setiap hari, tanah dan bebatuan yang berukuran besar terendus ke ruas jalan hingga menutupi jalan dan membuat lalu lintas jadi terkendala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aparat Kepolisian dari Polsek Manggelewa Resor Dompu bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum melakukan pembersihan areal jalan dari bebatuan sisa longsor.
"Ini tentu mengganggu kelancaran dan kenyamanan pengguna jalan. Angota Polsek bersama pihak PU mengangkat dan memindahkan batu dan tanah yang masih berserakan di tengah jalan," Kapolsek Manggelewa Iptu Rodolfo D Aroujo, Sabtu (5/12/2020).
Puluhan batu berukuran besar berhasil dipindahkan dengan bantuan alat berat dari Dinas PU sejak Sabtu pagi hingga siang hari. Karena hujan, pekerjaan mereka sempat terhenti.
"Sekitar pukul 16.30 WITA pasca turun hujan, personel Polsek melakukan patroli ke sepanjang jalan Nanga Tumpu, untuk melakukan pengecekan di lokasi rawan tanah longsor, alhasil ditemukan bebatuan dan tanah dari atas bukit akibat tanah longsor dan kembali menutupi ruas jalan di beberapa titik sepanjang jalan tanjakan nanga tumpu, anggota pum kembali mengangkat batu dan membersihkan tanah yang berada di ruas jalan," ujarnya.
Kapolsek mengatakan bahwa potensi terjadinya tanah longsor sangat tinggi dan berisiko. Dia meminta agar warga berhati-hati.
"Selama musim hujan ini potensi terjadinya tanah longsor sangat tinggi, melalui media ini saja imbau kepada warga masyarakat yang melintas di sepanjang jalan Nanga Tumpu agar waspada dan berhati-hati," ucapnya.
Sementara itu, salah seorang pengendara yang biasa melewati tanjakan Nanga Tumpu Amiruddin mengatakan, longsor kerap terjadi di jalan tersebut baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Dia mengaku was-was ketika melintas di jalan tersebut.
"Disini hampir setiap hari terjadi longsor, apalagi pada saat musim hujan seperti ini," ujarnya.