'Ratu Penipu Hollywood' Ditangkap, Kemlu Masih Cek Kewarganegaraannya

Plt Juru Bicara Kemlu Faizasyah — Foto: Juru Bicara Kemlu Faizasyah (Zakia/detikcom)

Jakarta -

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) belum bisa memastikan kewarganegaraan Hargobind Tahilraman alias Gobind, pria yang dijuluki 'Ratu Penipu Hollywood'. Gobind sebelumnya diidentifikasi sebagai pria Indonesia dalam investigasi laporan podcast masalah kriminal Chameleon.

"Sepengetahuan saya, KBRI London masih memastikan status kewarganegaraan yang bersangkutan," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, saat dihubungi, Jumat (4/12/2020).

Teuku Faizasyah tidak mau berspekulasi lebih jauh soal kemungkinan-kemungkinan lain. Pihaknya masih memastikan kewarganegaraan Gobind.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih dipastikan statusnya," ucapnya.

Sementera itu, KBRI London menyebut Gobind tidak terdaftar pada database WNI yang tinggal di Inggris.

"Berkaitan dengan pertanyaan tersebut dapat saya sampaikan bahwa di dalam database KBRI London, tidak tercantum data yang bersangkutan," kata Counsellor Penerangan dan Sosial Budaya, Hartyo Harkomoyo saat dihubungi terpisah.

Hartyo masih berkomunikasi dengan beberapa pihak lainnya dalam kasus tersebut. KBRI London masih menunggu konfirmasi lebih lanjut soal Gobind.

"KBRI London telah melakukan komunikasi dengan pihak yang berwenang dan sedang menunggu konfirmasi lebih lanjut," ujar Hartyo.

Bagaimana penjelasan penangkapan Gobind yang disebut orang Indonesia. Simak di halaman berikutnya,

Sebelumnya diberitakan, pria yang menyamar sebagai eksekutif wanita papan atas Hollywood untuk menipu calon bintang ratusan ribu dolar itu ditangkap di Inggris.

Dilansir AFP, Jumat (4/12) pria itu ditangkap setelah bertahun-tahun diburu oleh Biro Investigasi Federal Amerika Serikat, FBI. Dia diidentifikasi dalam dakwaan pengadilan yang terbuka pada Kamis (3/12) sebagai Hargobind Tahilramani, seorang pria Indonesia berusia 41 tahun.

"Terdakwa telah ditangkap di Inggris Raya berdasarkan permintaan penangkapan sementara yang diajukan oleh Amerika Serikat dengan maksud untuk mengekstradisinya," kata juru bicara FBI di San Diego, California kepada AFP.

Dilansir BBC, dia diduga menipu lebih dari US$1 juta dari para korbannya. Salah satu suara yang pernah ia tiru adalah suara bernada tinggi mantan istri, raja media, Rupert Murdoch, Wendi Deng, sebagai upaya untuk menip

Halaman 1 2

Selanjutnya