Fenomena Ustaz Muda Tak Pakai Nama Asli, PBNU: Rata-rata Pendakwah Belum Jadi

Fenomena Ustaz Muda Tak Pakai Nama Asli, PBNU: Rata-rata Pendakwah Belum Jadi

Arief Ikhsanudin - detikNews
Sabtu, 05 Des 2020 06:29 WIB
Juru Bicara Wakil Presiden Maruf Amin, Masduki Baidlowi (Lisye Sri Rahayu/detikcom)
Foto: Masduki Baidlowi (Lisye Sri Rahayu/detikcom)
Jakarta -

PBNU bicara soal fenomena pendakwah yang tak memakai nama asli. PBNU melihat fenomena itu kerap dilakukan pendakwah muda yang tampil di media sosial.

"Rata-rata itu, pertama, fenomena pendakwah muda, yang muda di bawah 40 tahun. Ya biasa, orang muda kan biar lebih keren. Artis kan juga begitu. Pendakwah yang nggak jauh beda dengan artis yang show di ranah media sosial akhir-akhir ini," ucap Wasekjen PBNU Masduki Baidlowi, saat dihubungi, Jumat (4/11/2020).

Bisanya, menurut Masduki, pendakwah yang mengubah nama belum memiliki karakter yang kuat. Sehingga mengubah namanya ketika melakukan dakwah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk menaikan performa biar lebih keren, cowok kelihatan gagah, macam-macam lah. Kan dalam rangka membangun image, dan rata-rata itu pendakwah belum jadi, belum mapan, belum punya eksestensi yang kuat," katanya.

ADVERTISEMENT

"PBNU, Muhammadiyah, orang-orang berdakwah tidak ada hubungan dengan seleb, biasanya nggak (ubah nama)," katanya.

Masduki enggan dikaitkan soal fenomena mengganti nama ini dengan salah satu personal. Dia menyebut pandangannya adalah fenomena secara umum.

"Ini jangan dikaitkan nama tertentu, fenomena secara umum saja," ujar Masduki,

Namun, menurut Masduki, ada tradisi Arab yang melakukan penggantian nama. Jadi menurut dia, perubahan nama untuk berdakwah juga sah-sah saja.

"Ada laqob, ada kunyah. Sebutan-sebutan panggilan. Laqob itu sebutan keagungan, bukan (di) Arab Saudi, tapi tradisi Arab," ucapnya.

"Ulama besar itu, panggilannya (terkenal) bukan nama dirinya, hampir semua. Imam Syafii, Syafii itu bukan nama dia. Jadi tradisi begitu itu sudah lama," ucapnya.

Simak video 'Jejak Cuitan 'Ustaz Maaher': Hina Ulama Berujung Bui':

[Gambas:Video 20detik]



Cerita nama Soni yang berubah menjadi Ustadz Maaher di halaman berikutnya.

Diketahui, Ustadz Maaher At-Thuwailibi, pemilik akun Twitter @ustadzmaaher_ ditangkap polisi terkait kasus ujaran kebencian kepada Habib Luthfi. Maaher memiliki nama asli Soni Eranata.

Pengacara Soni Eranata, Djudju Purwantoro, menyebut kliennya menggunakan nama istilah dalam berdakwah yakni Ustadz Maaher.

"Nama umatnya, nama ustaznya itu Maaher At-Thuwailibi, memang nama dia, alias-alias, alias Ustaz Maaher," ujar Djudju Purwantoro ketika dihubungi detikcom, Kamis (3/12/2020).

"Nama aliasnya Maaher At-Thuwailibi," tegas Djudju.

Djudju menjelaskan nama dalam KTP kliennya itu merupakan Soni Eranata. Nama Ustaz Maaher digunakan sejak Soni menjadi ustaz.

"Sejak jadi ustaz (pakai nama Ustadz Maaher) udah lama itu," imbuh Djudju.

Djudju tak menjelaskan spesifik mengapa Soni memilih nama Maaher. Djudju menyebut Soni menggunakan nama Maaher sejak lulus pesantren.

"Mungkin udah 10 tahunan," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads