Hotman Tegaskan Ponakan Prabowo Belum Dapat Izin Ekspor Benur: Tak Pakai Sogokan!

Hotman Tegaskan Ponakan Prabowo Belum Dapat Izin Ekspor Benur: Tak Pakai Sogokan!

Lukman Arun - detikNews
Jumat, 04 Des 2020 14:44 WIB
Pihak Hashim Djojohadikusumo Buka Suara Terkait Nama Keluarganya Diseret di Kasus Korupsi Benur
Pihak Hashim Djojohadikusumo Buka Suara Terkait Nama Keluarganya Diseret di Kasus Korupsi Benur (Arun/detikcom)
Jakarta -

Pengacara Hotman Paris menegaskan keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati, belum mendapatkan izin ekspor benih lobster (benur). Status perizinan itu masih menunggu karena ada berkas yang belum lengkap.

"PT yang dipimpin oleh ibu Sara ini, yaitu PT Bima Sakti Mutiara, sampai hari ini belum mempunyai, masih menunggu kelengkapan izin ekspor, masih menunggu, ada 4 kelengkapan yang dia belum dapat, satu surat keterangan telah melakukan pembudidayaan lobster sebagai eksportir, kedua sertifikat instalasi belum dikasih, ketiga sertifikat cara karantina ikan yang baik belum dikasih, keempat surat penetapan waktu pengeluaran," kata Hotman dalam jumpa pers di Jet Ski Cafe, Jalan Pantai Mutiara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (4/12/2020).

Karena itulah, perusahaan yang dipimpin Saraswati belum mendapat izin ekspor. Sehingga menurut Hotman, belum pernah melakukan ekspor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hotman mengatakan keponakan Prabowo ini mendapat diskriminasi karena hanya pihaknya yang belum dapat, sementara perusahaan lain sudah dapat.

"Jadi empat kelengkapan surat izin ekspor dia belum dapat, artinya belum mempunyai izin ekspor, artinya tidak pernah melakukan ekspor, justru di situlah dia sebagai keponakan Prabowo justru mendapat diskriminasi, karena orang lain sudah mendapat dan dia belum mendapat, sampai hari ini sampai ditangkap pak menterinya izin ekspor dia belum ada, jadi kenapa sampai ketangkap itu tidak ada kaitan, karena dia belum dapat izin, padahal dia keponakan Prabowo lho," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Hotman mengatakan jalur yang ditempuh Saraswati untuk mendapat izin ekspor melalui jalur resmi, bukan sogokan. Saraswati jelas Hotman juga tidak turun langsung mengurusi perizinan karena sibuk dengan Pilkada.

"Kebetulan dia mau menempuh jalur resmi yang tidak pakai sogokan dan kebetulan ibu Sara yang cantik ini sedang sibuk mengikuti calon Wakil Wali Kota Tangsel, jadi memang dia tidak turun mengikuti prosedur di kementerian, tapi yang lain sudah dapat dia malah tidak dapat, yang lebih aneh lagi bapaknya sama sekali tidak tau apa apa," tuturnya.

Simak berita selengkapnya.

Sebelumnya diberitakan, penangkapan Edhy Prabowo sewaktu menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) oleh KPK berbuntut panjang dengan menyeret nama-nama seperti Hashim Djojohadikusumo dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Kini pihak Hashim dan Saraswati memberikan penjelasan melalui kuasa hukumnya.

Adalah Hotman Paris Hutapea yang menjadi kuasa hukum adik dan keponakan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto itu. Hotman menegaskan perusahaan Hashim, yaitu PT Bima Sakti Mutiara, belum mendapatkan izin ekspor lobster.

"Total fitnah karena pada saat ada 60 sudah punya izin ekspor, justru satu-satunya yang belum punya izin adalah PT ini," kata Hotman kepada detikcom, Jumat (4/12/2020).

Menurut Hotman, tidak ada nepotisme dalam urusan ekspor benur meskipun Edhy Prabowo saat itu merupakan elite Partai Gerindra. Hotman menyebut PT Bima Sakti Mutiara belum mendapatkan izin sama sekali mengenai ekspor benur.

"Dan karena kebetulan juga tidak dicampuri oleh Prabowo, tidak dicampuri oleh Hashim, sama sekali tidak tahu, hanya si Saraswati, dan Saras juga kebetulan sibuk urusan Pilkada di Tangsel kan, malah yang terzalimi malah PT-nya si Saras ini," ucap Hotman.

"Bukan hanya terzalimi, artinya walaupun menteri itu adalah dapat didongkrak oleh Prabowo dalam kariernya malah justru dia tidak membantu PT-nya ini, PT-nya Hashim ini malah diskriminasi gitu lho karena memang Saras tidak lobi seperti yang lain-lain, tidak grusak-grusuk lobi bawa upeti gitu lho," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(eva/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads