Sebanyak 33 orang dari rombongan study tour MAN 22 Jakarta Barat (Jakbar) ke Yogyakarta positif Corona. Pakar Epidemiolog Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, menyarankan seluruh keluarga pasien dites Corona.
"Tindakan pertama setelah dilakukan tes. Semua harus dilakukan tes termasuk untuk orang-orang atau keluarga yang sudah pulang. Sebetulnya idealnya itu dites juga ya kontak erat itu," ujar Dicky lewat pesan suara kepada detikcom, Kamis (3/12/2020) malam.
"Artinya kontak erat itu yang lebih dari 15 menit dalam jarak dekat. Kan keluarga (pasien) tidak mungkin hanya 15 menit, itu harusnya juga dites kaitanya dengan rapid test antigen," sebut Dicky.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dicky menjelaskan bila rombongan study tour itu ada yang bergejala segera untuk diisolasi. Sementara yang tidak bergejala, harus dikarantina selama 14 hari.
"(Bila) ternyata yang pulang ini sempat (pergi) ke sekolah juga, aktivitas (di) sekolah normal, ya sekolah libur selama 2 minggu selain (itu dilakukan) desinfeksi," terang Dicky.
Sementara itu, pakar epidemiologi dari Universitas Gadjah Mada, Riris Andono, mengatakan penularan Corona di rombongan study tour merupakan konsekuensi yang harus diterima oleh pihak sekolah yang melakukan perjalanan ke luar kota.
"Kalau memang penularan terjadi selama perjalanan ya itu konsekuensi yang harus mereka terima," tutur Riris.
Diketahui sebelumnya, 33 guru dan karyawan MAN 22 Jakbar dinyatakan positif COVID-19. Mereka dinyatakan positif COVID setelah mereka tur di Yogyakarta pada 20-23 November 2020.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya
Camat Palmerah, Firmanudin, mengatakan kasus positif itu diketahui ketika ada puluhan guru yang bergejala COVID-19. Tes swab dilakukan secara bertahap pada 27 November-3 Desember 2020. Hasilnya, ada 33 guru dan karyawan positif Corona.
"Guru dengan karyawan yang positif. Jumlah total pemeriksaan, 43 orang, jumlah positif 33 orang, jumlah negatif 7 orang, menunggu hasil 3 orang," kata Firman.
Firman mengatakan para guru dan karyawan selama di Yogyakarta mengunjungi sejumlah lokasi. Kegiatan dilakukan dari 20 November sampai 25 November 2020.
"Tanggal 20-23 November 2020, melakukan perjalanan bersama sama satu sekolahan destinasi Malioboro, Puncak Becici, air terjun Sri Getuk, mampir di rumah makan Semarang. Tanggal 25 November 2020, membuat acara pelepasan kepala sekolah yang purnabakti dan perayaan hari guru," katanya.