Guru-karyawan MAN 22 Jakarta Barat (Jakbar) positif virus Corona (COVID-19) setelah berpergian ke Yogyakarta. Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta menyebut perjalanan guru MAN 22 Jakarta Barat ke Yogyakarta tak berizin.
"Terkait izin tidak ada, pemberitahuan misal via telepon, tidak ada. Andaikan izin pasti ditolak. Karena nggak mungkin kondisi seperti ini melakukan perjalanan," ucap ujar Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil DKI Jakarta Nur Pawaidudin saat dihubungi, Kamis (3/12/2020).
Sesuai dengan prosedur, seharusnya mereka melakukan izin atau pemberitahuan kepada Kanwil Kemenag Jakarta Barat. Namun prosedur tersebut diabaikan oleh MAN 22 Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasti, kalau ke luar kota, jangankan di era pandemi. Era normal pun harus memberitahukan. Era pandemi malah nggak kasih tahu," ucapnya.
Selain itu, Nur menyebut bahwa yang dilakukan oleh MAN 22 Jakbar bukanlah study tour. Rombongan tersebut hanya rombongan dari guru karyawan tanpa murid.
"Study tour itu kan ada didapatkan dengan tur itu. Study tour itu ke satu tempat ada pengembangan diri. Ini karena ada kepala madrasah pensiun, ada apresiasi atau keinginan siapa, niat untuk membuat senang. Kalau study tour program jelas, ke Borobudur belajar sejarah. Ini kan ya bagaimana, tidak study tour. Kalau study tour kan siswa," katanya.
"Cuma guru saja, makanya saya sebut bukan study tour," ujarnya.
Menurut Nur, sebagian besar guru yang positif COVID melakukan isolasi mandiri. Hanya empat orang yang dirawat.
"Informasi, di (RSD) Wisma Atlet tiga orang, di RS satu orang. Itu informasi terakhir, sisanya sifatnya OTG (orang tanpa hejala).
Diketahui sebelumnya, 33 guru MAN 22 Jakbar dinyatakan positif COVID-19. Mereka dinyatakan COVID setelah mereka tur di Yogyakarta pada 20 sampai 23 November 2020.
Camat Palmerah, Firmanudin, mengatakan kasus positif itu diketahui ketika ada puluhan guru yang bergejala COVID-19. Tes swab dilakukan secara bertahap pada 27 November-3 Desember 2020. Hasilnya, ada 33 guru dan karyawan positif Corona.
"Guru dengan karyawan yang positif. Jumlah total pemeriksaan, 43 orang, jumlah positif 33 orang, jumlah negatif 7 orang, menunggu hasil 3 orang," kata Firman.
Firman mengatakan para guru dan karyawan selama di Yogyakarta mengunjungi sejumlah lokasi. Kegiatan dilakukan dari 20 November sampai 25 November 2020.
"Tanggal 20-23 November 2020, melakukan perjalanan bersama sama satu sekolahan destinasi Malioboro, Puncak Becici, air terjun Sri Getuk, mampir di rumah makan Semarang. Tanggal 25 November 2020, membuat acara pelepasan kepala sekolah yang purnabakti dan perayaan hari guru," katanya.