Sebanyak 33 guru dan karyawan MAN 22 Jakarta Barat (Jakbar) positif Corona usai study tour ke Yogyakarta. Kementerian Agama (Kemenag) RI memastikan madrasah ditutup sementara.
"Itu sudah lockdown madrasahnya dan sudah disemprot (disinfektan) 3 kali," ujar Direktur Guru dan Tenaga Pendidikan Madrasah Kemenag Muhammad Zain lewat sambungan telepon, Kamis (3/12/2020).
Kemenag RI, kata Zain, sudah berkoordinasi dengan Kemenag DKI maupun kepala sekolah. Zain mengatakan pihaknya sedang fokus terhadap 2 hal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama kita betul-betul mendorong supaya mereka itu fokus kepada penyembuhan dan kesehatan mereka," imbuh Zain.
Zain mengatakan beberapa karyawan dan guru yang positif ada yang dirawat di Wisma Atlet, ada pula yang diisolasi di sejumlah rumah sakit.
Zain menuturkan pihaknya masih melakukan pendataan terkait pihak-pihak yang kontak erat dengan para guru dan karyawan MAN 22 Jakbar. Sementara itu, belum diketahui berapa siswa yang terkena Corona.
"Saya cek lagi ya tapi (siswa) akan di-swab semua. Saya belum tahu jumlah siswanya, saya berfokus pada guru," ucap Zain.
Zain masih mendalami lagi alasan pihak MAN 22 Jakbar melakukan study tour ke Yogyakarta. Namun secara garis besarnya, study tour itu dilakukan sebagai ungkapan kenang-kenangan kepada kepala sekolah yang pensiun.
"Kepala sekolah lama kan pensiun, jadi mereka melakukan perjalanan mungkin kenangan atau apa tapi ini belum saya dalam ini juga sih. Kenapa harus ke Jogja? Nanti saya bicara lagi dengan pihak yang terkait," tuturnya.
Diketahui sebelumnya, 33 guru MAN 22 Jakbar dinyatakan positif COVID-19. Mereka dinyatakan COVID setelah mereka tur di Yogyakarta pada 20 sampai 23 November 2020
Camat Palmerah, Firmanudin, mengatakan kasus positif itu diketahui ketika ada puluhan guru yang bergejala COVID-19. Tes swab dilakukan secara bertahap pada 27 November-3 Desember 2020. Hasilnya, ada 33 guru dan karyawan positif Corona.
"Guru dengan karyawan yang positif. Jumlah total pemeriksaan, 43 orang, jumlah positif 33 orang, jumlah negatif 7 orang, menunggu hasil 3 orang," kata Firman.
Simak video 'Satgas soal Pilkada: Pilihlah Pemimpin yang Taat Prokes':
Firman mengatakan para guru dan karyawan selama di Yogyakarta mengunjungi sejumlah lokasi. Kegiatan dilakukan dari 20 November sampai 25 November 2020.
"Tanggal 20-23 November 2020, melakukan perjalanan bersama sama satu sekolahan destinasi Malioboro, Puncak Becici, air terjun Sri Getuk, mampir di rumah makan Semarang. Tanggal 25 November 2020, membuat acara pelepasan kepala sekolah yang purnabakti dan perayaan hari guru," katanya.
Kantor Wilayah Kemenag DKI Jakarta mengungkap soal prosedur tersebut diabaikan oleh MAN 22 Jakbar. Perjalanan guru MAN 22 Jakarta Barat ke Yogyakarta ternyata tak berizin.
"Terkait izin tidak ada, pemberitahuan misal via telepon, tidak ada. Andaikan izin pasti ditolak. Karena nggak mungkin kondisi seperti ini melakukan perjalanan," ucap ujar Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil DKI Jakarta Nur Pawaidudin saat dihubungi, Kamis (3/12).
Perjalanan MAN 22 Jakbar ke Yogya pun bukanlah study tour karena hanya rombongan dari guru karyawan tanpa murid.
"Study tour itu kan ada didapatkan dengan tur itu. Study tour itu ke satu tempat ada pengembangan diri. Ini karena ada kepala madrasah pensiun, ada apresiasi atau keinginan siapa, niat untuk membuat senang. Kalau study tour program jelas, ke Borobudur belajar sejarah. Ini kan ya bagaimana, tidak study tour. Kalau study tour kan siswa," katanya.
"Cuma guru saja, makanya saya sebut bukan study tour," ujarnya.