Hujan deras yang terjadi sejak beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di Kota Prabumulih dan Panukal Abab Lematang Ilir (Pali), Sumatera Selatan. Ada 179 keluarga yang terkena dampak banjir.
"Banjir terjadi dari pukul 04.00 WIB pagi ini. Ketinggian air mencapai 40 cm dan sudah merendam 179 KK," terang Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumatera Selatan, Ansori, Kamis (3/12/2020).
Banjir dengan ketinggian sekitar 40 cm itu membuat rumah warga kebanjiran. Termasuk akses menuju Sukaraja, Prabumulih Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banjir akibat dari air sungai pasang. Ada sungai Kelekar, air sungai pasang karena memang intensitas hujannya cukup deras," tegas Ansori.
Untuk itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD di Kota Prabumulih untuk melakukan tanggap darurat. Penyisiran bahkan sudah dilakukan dengan mulai membersihkan aliran sungai tersumbat.
"Pihak BPBD Prabumulih telah melakukan pendataan warga yang terdampak banjir di Prabumulih. Termasuk penyisiran sungai, membersihkan sampah yang menyumbat sungai," katanya.
Terkait musim hujan, Ansori mengimbau warga di bantaran sungai hingga dataran rendah agar waspada. Tak hanya Prabumulih, daerah lain juga diberi surat edaran.
Banjir serupa terjadi di Kabupaten Panukal Abab Lematang Ilir. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan jalan di wilayah Pali teredam banjir dan menyebabkan macet.
"Intensitas hujan cukup tinggi pukul 03.00 WIB. Ada 4 titik di Kecamatan Talang Ubi terendam banjir hingga melebihi dari lutut orang dewasa," kata Kapolres Pali AKBP Agus Rizal yang turun langsung ke lokasi.
Mantan Danyon C Pelopor Batuaja itu menyebut ada seorang warga yang tidak mau dievakuasi setelah rumahnya ikut terendam banjir. Petugas pun siaga di lokasi hingga akhirnya air mulai surut.
"Kebetulan di situ ada bangunan dan warga sudah lansia tidak mau dievakuasi. Ya kita tunggu air surut, sempat naik air, tapi surut berangsur surut," katanya.