Kasus virus Corona (COVID-19) di Provinsi Gorontalo cenderung naik sejak pertengahan November lalu. Seribuan guru di sejumlah SMA dan SMK di Gorontalo menjalani tes swab dan hasilnya 53 orang dinyatakan positif Corona.
"Di sekolah-sekolah ini dilakukan swab test, guru-guru dan ada beberapa staf. Dari 994 sampel yang diperiksa itu, 53 orang dinyatakan positif. Masih ditunggu ada 561 sampel, di mana di situ ada SMA 1 Gorontalo, SMK 2 Gorontalo, SMA Tibawa dan SMA Kabila dan SMA 1 Gorut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo, Sumarwoto, Kamis (3/12/2020).
Sumarwoto menjelaskan tes swab terhadap guru SMA dan SMK ini merupakan salah satu persiapan pembukaan sekolah tatap muka. Pihaknya masih menunggu hasil tes swab guru lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di akhir-akhir minggu ini memang ada peningkatan kasus yang agak lumayan. Boleh saya sebutkan, mulai tanggal 23 November ada delapan kasus, kemudian 16, kemudian ada 19 dan kemarin ada 15 orang. Mereka ini sebagian besar adalah guru," jelas Sumarwoto.
Dia mengatakan 53 guru SMA dan SMK yang positif Corona berasal dari kota dan kabupaten yang ada di Gorontalo.
"Sejak kasus meningkat ada penambahan 16 orang, Gubernur Gorontalo langsung memimpin rapat di tanggal 29 November, memutuskan beberapa hal yang sangat penting. Pertama, melakukan isolasi terpusat karena hasil evaluasi karantina mandiri tidak efektif," ujar Sumarwoto.
Dia menuturkan mereka yang positif Corona akan dikarantina di salah satu hotel di Kota Gorontalo dan badan diklat provinsi.
"Kalau di hotel itu sudah penuh 50 orang, penambahan lagi karantina di badan diklat asrama NKRI 1 akan digunakan untuk karantina. Dia badan diklat ada 6 orang yang masuk kemarin," tutur Sumarwoto.
(knv/knv)