Menag Sesalkan Kerumunan di Haul Syekh Abdul Qodir, Minta Tokoh Agama Bijak

Menag Sesalkan Kerumunan di Haul Syekh Abdul Qodir, Minta Tokoh Agama Bijak

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 02 Des 2020 10:35 WIB
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi
Menag Fachrul Razi (Foto: Ilman/detikcom)
Jakarta -

Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi, menyesalkan kerumunan massa di di Haul Syekh Abdul Qodir Jailani di Ponpes Al-Istiqlaliyyah di Pasar Kemis, Tangerang. Fachrul mengatakan banyak orang yang tak mematuhi protokol kesehatan di acara tersebut.

"Saya menyesalkan kerumunan yang terjadi pada Haul Syech Abdul Qadir Jaelani di Cilongok, Banten. Jemaahnya membludak dan banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan," ujar Fachrul dalam keterangan tertulis di situs Kemenag, Selasa (2/12/2020).

Fachrul meminta para tokoh agama untuk lebih arif. Dia ingin kerumunan yang berpotensi penularan COVID-19 bisa diminimalisir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya harap semua pihak, terlebih tokoh agama, untuk bisa lebih arif menyikapi pandemi COVID-19 ini dengan meminimalisir setiap potensi kerumunan yang bisa berakibat penularan," ujar Fachrul.

Fachrul mengatakan kegiatan pengajian merupakan hal positif dalam mencerahkan umat. Namun, kata dia, pelaksanaan pengajian di tengah pandemi ini harus disesuaikan sehingga tidak berpotensi terhadap kesehatan warga.

ADVERTISEMENT

"Pemerintah terus berupaya mengatasi pandemi COVID-19. Tapi tentu perlu partisipasi masyarakat, khususnya dalam kepatuhan menerapkan protokol kesehatan," ujar Fachrul.

Dia berharap kerumunan massa dalam bentuk kegiatan apa pun dapat dihindari sampai pandemi berakhir.

"Ini masih pandemi. Kegiatan pengajian dan lain sebagainya, bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi sehingga umat tetap bisa mengikutinya, tanpa harus berkerumun sebagaimana biasanya," kata Fachrul.

"Semoga pandemi ini lekas berakhir sehingga kehidupan bisa kembali normal. Aamin," sambung dia.

Sebelumnya, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar sudah memberikan penjelasan terkait kerumunan massa dari berbagai daerah yang menghadiri acara haul Syekh Abdul Qodir Jailani di Ponpes Al-Istiqlaliyyah di Pasar Kemis pada Minggu (29/11). Pemkab menurutnya sudah melakukan berbagai upaya agar warga tidak hadir.

Zaki menjelaskan, pada 17 November, pihaknya sudah memanggil panitia. Dikatakan bahwa Tangerang berada di zona oranye dan minta acara ditunda. Terjadi kesepakatan dilakukan dua opsi yaitu ditunda atau dibatasi penyelenggaranya.

Hasil rapat itu kemudian dibawa ke tingkat Provinsi Banten. Pada 18 November, ia datang ke Gubernur Banten bersama Kapolda Banten, Kapolres Tangerang, Dandim, Camat Pasar Kemis. Opsi yang disepakati sebelumnya disetujui dan disampaikan ke panitia.

Keesokan harinya, pada 19 November, pihaknya mengundang panitia bersama juga hadir Sekda, Asda. Selain menawarkan opsi sebelumnya, Zaki juga tetap meminta acara agar ditunda.

"Dapat informasi bahwa opsi yang diterima dibatasi pelaksanaan haulnya hanya untuk santri Ponpes beserta keluarga besar," ujar Zaki di Tangerang, Senin (30/11/2020).

Usai pertemuan, pihaknya memanggil seluruh camat se-Tangerang dan meminta agar alim ulama, tokoh masyarakat diimbau tidak menghadiri haul. Untuk warga disediakan live streaming dan acara disiarkan langsung melalui tv lokal. Spanduk, baliho dan imbauan dibuat di seluruh Tangerang.

Tidak berhenti di situ, pada 23 November juga dilakukan koordinasi dengan polisi, FKUB, DMK masjid, MUI dan pihak pondok pesantren. Di situ, Pemda menerima surat pembubaran kepanitian karena acara dilakukan terbatas. Haul katanya hanya diikuti oleh santri yang menetap di pesantren sebanyak 1.200 orang dan keluarga besar sebanyak 300 orang.

Setelah itu, seluruh pedagang, tenda-tenda di sekeliling pesantren juga dibongkar. Imbauan ke tokoh agama, DKM, MUI terus dijalankan agar warga tak hadir ke lokasi. Bahkan, Pemda melayangkan surat peringatan kepatuhan protokol kesehatan.

"Jadi kami tiga pilar sudah berusaha semaksimal mungkin untuk tidak hadir. Bahkan secara informal sudah berbicara dengan bupati lebak, wali kota Tangerang, untuk ikut menghimbau agar tidak ke acara haul tsb," ujarnya.

Pada H-1, Kapolres Tangerang bahkan sudah melakukan apel penjagaan. Ada 800 personel yang menjaga di sekitar lokasi agar warga tidak datang. Namun, masyarakat tetap datang berbondong-bondong ke lokasi. Kapolda Banten sendir bahkan turun ke lokasi memberikan imbauan.

"Saat penyelenggaraan ternyata antusias masyarakat semangat masyarakat tidak bisa terbendung, mulai dari pukul 8 malam sampai dengan pukul 7 pagi, berbondong jalan kaki, dari batas penyekatan keluar sampai ke lokasi, masyarakat berbondong2 dan berjalan kaki. 800 personel tidak mungkin menahan ribuan masyarakat yang hadir saat itu," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(knv/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads