Kelompok Ali Kalora Tak Kunjung Tertangkap, Moeldoko Ungkap Rintangannya

Kelompok Ali Kalora Tak Kunjung Tertangkap, Moeldoko Ungkap Rintangannya

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 01 Des 2020 16:51 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora kembali beraksi dengan teror di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang menewaskan 4 orang. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan kendala menangkap kelompok Ali Kalora.

Moeldoko, yang pernah menjabat Panglima TNI, mengatakan wilayah kekuasaan MIT pimpinan Ali Kalora adalah medan yang berbukit-bukit. Ditambah lagi, vegetasi yang masih lebat. Gambarannya juga bisa dibaca di artikel ini.

"Intinya bahwa saya tahu persis medan di sana, medannya, gunungnya berlapis-lapis, itu sangat luas. Hutannya masih cukup lebat dan masyarakat itu tinggal cukup berjauhan sehingga untuk menjaga rasa aman mereka tidak mudah," ujar Moeldoko di gedung Bina Graha, Jakarta Pusat, Selasa (1/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aparat yang tergabung lewat Satgas Tinombala sebenarnya sudah berhasil melawan Santoso--pemimpin MIT sebelum Ali Kalora--hingga tewas. Rupanya, MIT tetap masih melancarkan sejumlah teror saat berganti komando ke Ali Kalora.

"Kalau kita gambarkan di sini mungkin kok susah amat sih nggak bisa diberesin. Tapi kalau teman-teman melihat medannya di sana yang gunungnya itu berlapis-lapis seperti itu memang tidak mudah, apalagi mereka dalam jumlah yang kecil," ujar Moeldoko.

ADVERTISEMENT

Moeldoko menambahkan hambatan lainnya adalah kelompok Ali Kalora bisa membaur dengan masyarakat. Mereka juga tergabung dalam kelompok kecil dan sudah menguasai 'daerah operasi'-nya.

"Dia bisa membaur dengan masyarakat, dia punya manuver yang cepat karena dia sudah tahu daerah operasi mereka sendiri, itu juga salah satu kesulitan yang dihadapi pasukan yang diturunkan ke sana, tapi panglima sudah menyiapkan pasukan khusus untuk menghadapi itu," ujar Moeldoko.

Berikutnya soal arahan Presiden Jokowi...

Jokowi mengecam pembunuhan sadis yang menewaskan 4 orang di Sigi. Jokowi menegaskan pembantaian itu tindakan biadab dan di luar batas kemanusiaan.

"Saya mengutuk keras tindakan-tindakan di luar batas kemanusiaan dan tidak beradab yang menyebabkan 4 orang saudara-saudara kita meninggal dunia dalam aksi kekerasan yang terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah," ujar Presiden Jokowi dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11).

Jokowi mengatakan pembunuhan sadis itu dilakukan untuk menciptakan teror. Serta upaya untuk merusak persatuan dan kerukunan bangsa.

"Tindakan yang biadab itu jelas bertujuan untuk menciptakan provokasi dan teror di tengah-tengah masyarakat yang ingin merusak persatuan dan kerukunan di antara warga bangsa," sebut Jokowi.

Jokowi ingin kasus pembunuhan ini diusut hingga tuntas. Untuk itu, Jokowi memerintahkan TNI dan Polri membongkar jaringan pelaku sampai ke akarnya.

"Saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya. Saya juga sudah memerintahkan kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk meningkatkan kewaspadaan," jelas Jokowi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads