Begini Sulitnya Medan Evakuasi Jenazah Diduga Santoso

Begini Sulitnya Medan Evakuasi Jenazah Diduga Santoso

Erwin Dariyanto - detikNews
Selasa, 19 Jul 2016 09:32 WIB
Deretan Pegunungan Biru yang diduga menjadi tempat pelarian kelompok Santoso. (Foto: Erwin Dariyanto/detikcom)
Jakarta - Evakuasi jenazah dua terduga teroris yang salah satunya diduga pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso alias Abu Wardah terkendala hujan dan sulitnya medan. Jika gagal dengan jalur darat, evakuasi jenazah akan menggunakan helikopter.

Dua terduga teroris itu tewas dalam baku tembak dengan Satuan Tugas Tinombala gabungan TNI-Polri pada Senin (18/7/2016) kemarin di salah satu deretan Pegunungan Biru di Tambarana, Poso Pesisir Utara, Poso, Sulawesi Tengah.

Seperti apa medannya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Desa Tambarana berjarak 60 kilometer dari Poso Kota yang bisa ditempuh selama 90 menit menggunakan kendaraan melintasi jalan beraspal. Lokasi baku tembak berada di Pegunungan Biru yang berjarak puluhan kilometer lagi dari Desa Tambarana.

Kapolda Sulteng yang juga Penanggung Jawab Satgas Tinombala Brigjen Pol Rudy Sufahriadi di salah satu Pos Pantau di Mapolsek Poso Pesisir Utara beberapa waktu lalu. (Foto: Erwindar/detikcom)


Tak mudah untuk mencapai lokasi baku tembak tersebut karena berada di tengah hutan di atas deretan Pegunungan Biru. Untuk diketahui Pegunungan Biru terdiri dari deretan gunung yang berlapis-lapis.

Untuk menuju titik itu harus dilalui dengan naik gunung, kemudian menuruni lembah, naik kembali naik dan masuk ke hutan. Antara pegunungan dengan daerah Tambarana terdapat perkebunan Kakao. Selepas perkebunan kakao itu lah hutan lebat Pegunungan Biru.

Kontak tembak antara Satgas Tinombala dengan Kelompok Santoso terjadi pada Senin (18/7) kemarin sekitar pukul 17.00 Wita. Saat itu satu regu tim Satgas Tinombala yang sedang melakukan pencarian di dalam hutan melihat ada 3 orang yang berada di sebuah gubuk.

Di sekitar gubuk, terlihat sayur dan ubi berserakan, diduga untuk menutupi jejak. Di dekat gubuk ada sebuah sungai dan di seberang sungai itu tim Satgas Tinombala melihat dua orang laki-laki. Kedua orang itu membawa senjata laras panjang.

Kontak senjata langsung terjadi, dua orang yang berada di seberang sungai tewas setelah timah panas dari salah satu prajurit Raider Kostrad bersarang di tubuhnya. Sementara itu, tiga orang yang sebelumnya terlihat di gubuk langsung kabur menyeberangi sungai. Tiga orang itu diketahui terdiri dari 2 wanita dan satu pria.

Salah satu orang yang tewas diduga adalah Santoso, pemimpin Mujahidin Indonesia Timur yang selama ini dicari. Ciri-cirinya sangat mirip dengan Santoso, yakni berambut panjang, berjenggot dan ada tahi lalat di dahi. Namun, hingga saat ini belum bisa terkonfirmasi apakah benar yang tertembak itu adalah Santoso.

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi mengatakan kepastian identitas jenazah yang tewas dalam baku tembak tersebut kemungkinan baru bisa diketahui siang nanti.

"Saat ini masih proses evakuasi. Medannya berat, baru sampai jalan itu bisa siang atau sore. Kemungkinan siang nanti bisa dikonfirmasi (identitas)," ujar Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Rudy Sufahriadi ketika dihubungi detikcom, Selasa (19/7/2016).


(erd/kha)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads