PT Brantas Abipraya (Persero) menyabet penghargaan Excellent Financial Performance of Indonesia Best BUMN Award 2020 dan Developing Digital Transformation for New Normal Protocol and Construction Technology dalam ajang BUMN Award 2020. Penghargaan itu diberikan, karena perseroan dinilai mampu menjaga kinerja keuangan di tengah pandemi.
"Pencapaian ini tak lepas dari buah hasil kerja keras para Insan Abipraya. Semoga raihan ini tidak membuat kami berpuas diri, kami akan terus berinovasi, bertransformasi memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara," ungkap Direktur Keuangan dan SDM PT Brantas Abipraya (Persero) Suradi dalam keterangan tertulis, Selasa (1/12/2020).
Suradi menambahkan bukan hal yang mudah untuk tetap memberikan performa unggul dalam kinerja keuangan apalagi di saat wabah COVID-19 ini menyerang. Namun dengan strategi dan kinerja yang positif dan juga diperkuat dengan transformasi digital yang digarap, BUMN konstruksi ini membuktikan dengan menyabet dua trofi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teknologi Informasi memainkan peran penting bagi Brantas Abipraya, apalagi pada saat pandemi ini. Sejalan dengan misi perusahaan, yaitu menerapkan teknologi informasi yang terintegrasi. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan BUMN yang turut mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) ini pun telah banyak mengembangkan dan memanfaatkan sejumlah aplikasi bisnis," terangnya.
Dia menuturkan pada era pandemi ini, perseroan juga telah mengembangkan dua aplikasi teranyarnya. Pertama adalah aplikasi Ayo Sehat yang digunakan untuk self-assessment COVID-19 sehingga para pekerja dapat mendeteksi tingkat risiko tertular virus ini.
Tak hanya itu, Brantas Abipraya juga mengembangkan platform video conference yang dinamakan Abipraya Video Conference atau yang biasa disebut oleh Insan Abipraya dengan sebutan Avicon. Aplikasi ini multi platform, dan dapat diakses lewat berbagai perangkat atau multi device.
"Di era turbulensi saat ini, tidak hanya Indonesia, seluruh dunia mengalami perlambatan ekonomi akibat bencana global, COVID-19. Sehingga hal ini sangat berdampak pada iklim dunia usaha, namun tak lantas membuat Brantas Abipraya menyusutkan semangat berkarya untuk menjadi yang lebih baik lagi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Suradi menegaskan diperlukan buah inovasi sebagai jawaban dalam menghadapi tantangan di depan yang dihadirkan oleh perkembangan zaman untuk tetap tumbuh. Geliat perubahan dan perkembangan di dunia digital ini pun yang mendorong Insan Abipraya untuk berkarya mengimplementasi Teknologi Building Information Modeling (BIM) di proyek-proyek yang sedang digarap Brantas Abipraya.
Digitalisasi dalam pelaksanaan BIM tersebut juga menerapkan konsep lean construction yang aplikasinya difokuskan untuk menghilangkan aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah atau dianggap sebagai pemborosan. Hal ini sekaligus memberikan efek positif pada ketepatan waktu penyelesaian, kualitas, dan biaya operasional yang dikeluarkan.
"Kami akan terus bertransformasi, karena kami akui transformasi digital ini sangatlah penting untuk keberlanjutan bisnis Brantas Abipraya ke depannya. Hal ini pun sebagai bukti bahwa kami berkomitmen untuk selalu menerapkan budaya BUMN, khususnya di sini adalah adaptif, dengan selalu berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan," pungkasnya.
(prf/ega)