Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Martini meminta Gubernur Nova Iriansyah mengevaluasi sistem belajar online yang diterapkan di Aceh. Menurut Martini, saat ini para siswa lebih banyak bermain handphone (HP) daripada belajar.
"Bapak harus cari solusi bagaimana untuk kemajuan generasi kita. Dulu seingat saya, kita yang berhasil ini, bapak sekarang jadi gubernur, karena dulu sekolah tidak pakai HP. Dulu sekolah nggak bawa HP, sekarang main HP nggak sekolah," kata Martini dalam rapat paripurna di Gedung DPRA, Senin (30/11/2020).
Selain itu, Martini sempat menyinggung sikap Gubernur Nova Iriansyah. Politisi dari Partai Aceh itu berharap sinergi antara DPRA dan Pemprov Aceh dapat lebih baik demi kesejahteraan warga Tanah Rencong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapan saya pada bapak gubernur Aceh jangan setelah teken ini (persetujuan APBA 2021) tidak senyum lagi pak," ucap Martini.
"Hubungan yang baik, kerja sama yang baik kami harapkan, supaya ada kemajuan Aceh. Itu pak pesan dari saya," imbuhnya.
Seperti diketahui, hubungan DPRA dengan Pemprov Aceh sempat memanas ketika Nova Iriansyah masih menjabat Plt Gubernur Aceh. Polemik itu akhirnya melahirkan hak interpelasi hingga usulan hak angket.
Namun hingga kini, usulan hak angket itu masih menggantung. Pimpinan DPR Aceh belum membahas kelanjutan usulan hak angket tersebut.
(agse/zak)