Kementerian Ketenagakerjaan mendorong penerapan Green Productivity (GP) guna meningkatkan produk bisnis dan kinerja lingkungan dalam pembangunan yang menyeluruh. Hal ini diwujudkan melalui Training Green Productivity for Certification Body bersama para akademisi, stakeholders, perusahaan swasta dan BUMN dari kementerian dan lembaga terkait.
Kegiatan ini juga dilakukan mengingat Indonesia merupakan bagian dari Asian Productivity Organization (APO) Accreditation Body, yang dalam hal ini turut terlibat membentuk GP Specialist.
"Produktivitas adalah kata kunci untuk mengakselerasi pembangunan kedepannya. GP adalah salah satu bagian terpenting yang harus segera menjadi aksi nyata dalam masyarakat baik dalam kehidupan sehari hari, di dunia kerja khususnya," ujar Direktur Bina Produktivitas Kemnaker Fahrurozi dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun kegiatan tersebut digelar dengan dengan empat tujuan utama, yakni pertama mendiskusikan dan mengambil keputusan terkait bentuk dan format modul Green Productivity.
Kedua, satu perspektif dan atau tujuan dalam menerapkan modul GP sebagai salah satu prasyarat untuk pembentukan Certification Body yang telah ditetapkan APO. Ketiga, menjadi salah satu forum group discussion antara para penyusun modul bersama para pakar produktivitas dari dalam dan luar negeri.
Keempat, menghasilkan suatu program atau modul sesuai kesepakatan bersama, baik secara format dan konten. Dengan demikian, hasilnya dapat dipakai untuk menghasilkan assessor produktivitas bidang Green Productivity Specialist yang dapat dipertanggungjawabkan.
Sementara itu Ketua Lembaga Produktivitas Nasional Bomer Pasaribu menilai GP merupakan hal penting untuk mendorong ekonomi negara. Menurutnya, kekayaan sumber daya alam di Indonesia juga perlu dimanfaatkan dengan baik.
"GP (penting) untuk membangun suatu bangsa yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, dengan menggunakan energi sumber daya alam yang diatur dengan baik. Banyak sumber daya alam berupa energi angin, air dan sinar matahari yang harusnya dimanfaatkan lebih baik lagi," pungkasnya.
Sebagai informasi, kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta termasuk para penyusun modul, delapan narasumber dan beberapa praktisi yang telah menerapkan GP baik di organisasi maupun perusahaan. Dalam kegiatan tersebut, turut hadir narasumber dari APO, Mr Alex Yap dari Malaysia.
Adapun kegiatan tersebut dilaksanakan selama 5 hari mulai 26 - 30 November 2020 di hotel Mercure Gatot Subroto, serta akan dilanjutkan secara focus massif dan berkelanjutan.
(prf/ega)