Penyesalan 3 Remaja Usai Bikin Praktik Salat Jenazah Bahan Candaan

Round-Up

Penyesalan 3 Remaja Usai Bikin Praktik Salat Jenazah Bahan Candaan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 27 Nov 2020 21:05 WIB
Tangkapan layar video viral remaja di Sidrap jadikan salat jenazah lelucon (dok. Istimewa).
Tangkapan layar video viral remaja di Sidrap jadikan salat jenazah lelucon. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Ada-ada saja tingkah laku tiga remaja di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ketiganya ditangkap polisi setelah membuat konten video yang menjadikan praktik salat jenazah sebagai lelucon.

Video yang dibuat tiga remaja ini kemudian viral. Dari video itu, terlihat seorang remaja berperan sebagai jenazah di dalam sebuah musala.

Sedangkan dua remaja lainnya melakukan salat jenazah dengan masing-masing bertindak sebagai imam dan makmum. Setelah video itu viral, tingkah tiga remaja itu menuai kecaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, salah seorang remaja lelaki yang jadi imam tampak mengenakan mukena layaknya seorang wanita. Remaja itu juga kelihatan beberapa kali tertawa sehingga dituding menjadikan praktik salat jenazah sebagai candaan.

"Pada saat salat, lelaki yang bertindak sebagai imam melafalkan Surat Al-Fatihah, namun tiba-tiba tertawa, disusul lelaki yang bertindak sebagai makmum. Mendengar temannya tertawa, orang yang bertindak sebagai jenazah terbangun dan ikut tertawa," ujar Kasat Reskrim Polres Sidrap AKP Benny Pornika kepada detikcom, Jumat (27/11/2020).

ADVERTISEMENT

Benny menyebut tiga remaja itu berinisial AA (15), MJ (15), dan JI (17). Ketiganya ditangkap pada Kamis (26/11) kemarin. Ketiganya membuat video di sebuah musala di wilayah Kecamatan Maritengngae.

Disampaikan Benny, para remaja ini menganggap perbuatan mereka sebagai hiburan dan lucu. Ketiganya tak menyangka aksinya bakal viral di media sosial.

"Jadi video dijadikan status WhatsApp oleh lelaki MR dan mereka tidak menduga bahwa hal tersebut akan viral di media sosial," jelas Benny.

Akibat perbuatan itu, mereka langsung mengakui kekhilafannya.

"Kami selaku pribadi dengan ini meminta maaf kepada seluruh umat muslim, khususnya umat muslim di Sidenreng Rappang, atas video yang kami buat dan kami menyesal atas (perbuatan dalam) video tersebut dan tidak akan mengulanginya lagi," kata ketiga remaja itu dalam rekaman video yang dibuat kepolisian.

Meski sempat ditangkap polisi, ketiganya sudah dipulangkan ke orang tua masing-masing pada hari ini. Polisi memutuskan para remaja itu untuk dibina.

Halaman 2 dari 2
(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads