Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (MenteriLHK) Siti Nurbaya mengaku sangat kehilangan sosok jurnalis senior detikcom Haidir Anwar Tanjung yang meninggal dunia. Karena dedikasi Haidir, Siti Nurbaya kemudian memberikan beasiswa kepada dua anak Haidir sebagai bentuk penghargaan karena sang ayah telah peduli terhadap isu lingkungan hidup.
"Terakhir saya ingin menyampaikan juga secara pribadi, atas nama kementerian sampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga Bang Haidir. Saya sulit berkata-kata untuk ini. Oleh karena itu, saya ingin mengundang ke depan, putra Bang Haidir, Fikih dan Hafiz," kata Siti dalam acara bedah buku Bonita 'Hikayat Sang Raja' di Arboretum Lukito Daryati, Gedung Manggala Wanabakti KLHK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (27/11/2020).
"Saya mau berikan beasiswa karena standar pemerintah, Bung Aziz, beasiswa itu kalau untuk anak SD Rp 45 juta satu anak. Jadi saya ingin memberikan secara langsung," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Siti juga menyebut pihaknya akan memberikan 500 buku Bonita 'Hikayat Sang Raja' kepada keluarga Haidir untuk dibagikan kepada para pembaca. Hal ini sebagai bentuk apresiasi KLHK kepada almarhum Haidir yang telah peduli di isu konservasi satwa langka.
"Minggu depan bukunya 500. Jadi saya ingin menyampaikan kepada keluarga bahwa 500 buku Bonita akan disampaikan nanti oleh dirjen kepada keluarga. Jadi 500 kepada keluarga tapi saya dilaporin yang ikut acara sampai 700, nanti tambah lagi," kata Siti.
Dalam kesempatan ini, Siti menyebut jurnalisme lingkungan sangat penting hadir di masa saat ini. Ia pun berterima kasih kepada almarhum Haidir telah menulis buku Bonita 'Hikayat Sang Raja' yang sarat akan makna.
"Yang kedua saya sangat berterima kasih ada yang seperti ini, bahwa jurnalisme lingkungan itu sangat penting. Saya berterima kasih," ungkapnya.
Lebih lanjut, Siti menyebut pihaknya akan mengajak seluruh elemen untuk berdiskusi terkait isu lingkungan dan kehutanan. Karena, kata Siti, jurnalisme kehutanan memiliki kekuatan penting untuk mendukung kepetingan bangsa.
Simak video 'Omnibus Law, Menteri LHK: Pertama Kali Perhutanan Sosial Masuk UU':
"Kita sebetulnya sudah mulai merintis Pak Gubernur di Riau dengan desiminasi karhutla dan lain-lain tapi baru di Riau nanti saya akan minta Pak Wamen, Pak Sekjen, Karohumas karena kalau soal lingkungan banyak, bukan hanya Dirjen KSDAE, nanti Bung Aziz nanti kita diskusikan bagaimana caranya kementerian ini atau pemerintah karena khusus lingkungan dan kehutanan coba bagaimana caranya dukungan terhadap ampuhnya atau makna dan berartinya kekuatan jurnalisme lingkungan untuk bangsa kita sendiri ini," tutur Siti.
Diberitakan sebelumnya, Siti Nurbaya menyatakan rasa terkejut dan duka cita mendalam atas berpulangnya jurnalis detik.com, Haidir Anwar Tanjung. Terakhir dia berjumpa dan sempat berbincang sambil makan siang dengan almarhum saat melakukan kunjungan kerja ke Pekanbaru, 13 November lalu.
"Saya cukup dekat dengan Bang Haidir. Kami antara lain membahas rencana bedah buku 'Bonita: Hikayat Sang Raja' 27 November nanti. Saya sudah menyurati Pemred detikcom," kata Siti kepada detikcom, Jumat (20/11).
Dia menilai Haidir sebagai wartawan penuh dedikasi dengan karya-karya jurnalistik yang luar biasa. Salah satunya diwujudkan dalam bentuk buku, Bonita.
Sekalipun Haidir telah menghadap sang Khalik, Siti bertekad melanjutkan acara bedah buku tersebut di Manggala Wanabhakti. Hal ini sebagai bentuk penghormatan pada dedikasi seorang jurnalis pejuang lingkungan hidup Indonesia dari Riau.
"Karya Bang Haidir tentang kisah penyelamatan Harimau Sumatera, akan abadi. Segenap doa saya untuk keluarga dan sahabat yang merasakan kehilangan. Semoga Almarhum husnul khotimah, dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Amin," tutur Siti Nurbaya.