MUI Sulsel Harap Moderasi Beragama Makin Baik di Era Miftachul Akhyar

MUI Sulsel Harap Moderasi Beragama Makin Baik di Era Miftachul Akhyar

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Jumat, 27 Nov 2020 16:19 WIB
Perwakilan Alim Ulama KH. Miftachul Akhyar menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan musyawarah tentang sistem pemilihan kepemimpinan Nahdlatul Ulama dalam Muktamar ke-33 NU di Kantor PWNU Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/7). Musyawarah sistem pemilihan kepemimpinan Nahdlatul Ulama tersebut dihadiri oleh 22 pimpinan pesantren dan Alim Ulama se Jawa Timur. ANTARA FOTO/Herman Dewantoro/Zk/ss/foc/15. Photographer 	:
KH Miftachul Akhyar (Foto: ANTARA FOTO/Herman Dewantoro)
Makassar -

KH Miftachul Akhyar terpilih menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggantikan KH Ma'ruf Amin yang saat ini duduk di kursi Wakil Presiden. Pengurus di Sulsel berharap MUI ke depan dapat lebih bekerjasama dengan pemerintah.

"Kita berharap dengan terpilihnya KH Miftachul Akhyar sebagai ketua MUI, hubungan antara pemerintah dan ulama lebih bagus," kata Sekretaris MUI Sulawesi Selatan (Sulsel), Muhammad Ghalib saat berbincang dengan detikcom, Jumat (27/11/2020).

Selain itu MUI ke depannya diharapkan juga lebih baik daripada sebelumnya. Alasannya, Miftahul dianggap sosok yang tenang sehingga bisa menjadikan MUI sebagai wadah musyawarah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita berharap moderasi antaragama, dan hubungan umat beragama, dan hubungan ulama dan umarah bisa lebih baik lagi. Apalagi KH Miftachul pernah menjadi wakilnya KH Ma'ruf Amin di NU," ucapnya.

Terkait fatwa-fatwa yang dihasilkan oleh MUI, Ghalib menyebut fatwa itu dilahirkan dengan alasan butuh kerja sama yang erat antara ulama dan pemerintah untuk bisa maju bersama di masa depan.

ADVERTISEMENT

"Kita harap memperbaiki masyarakat ini diperlukan kerjasama antara ulama dan umarah," kata dia.

Tonton video 'Pesan Ma'ruf Amin ke Pengurus MUI yang Baru':

[Gambas:Video 20detik]



Simak pesan pertama Miftachul Akhyar kepada jajaran MUI di halaman berikut.

Sebelumnya, KH Miftahul Akhyar yang terpilih memimpin MUI mengingatkan peran ulama adalah berdakwah dan bukan untuk mengejek.

"Tugas-tugas ulama itu sebagaimana umumnya kita ketahui adalah berdakwah. Dakwah itu mengajak bukan mengejek sebagaimana yang kita ketahui," kata Miftachul saat memberikan pidato usai menjabat sebagai Ketum MUI yang disiarkan melalui YouTube Wakil Presiden RI, Jumat (27/11).

Miftachul Akhyar mengatakan tugas ulama dalam dakwah sangat ditunggu oleh umat. Oleh sebab itu, dia berpesan pada jajaran MUI untuk melaksanakan peran tersebut.

"Merangkul, bukan memukul, menyayangi bukan menyaingi, mendidik bukan membidik, membina bukan menghina, mencari solusi bukan mencari simpati, membela bukan mencela. Tugas-tugas ini saya harapkan dalam periode perkhidmatan kita, ini akan mewarnai dalam kehidupan kita semuanya. Umat sedang menunggu apa langkah kita," katanya.

Halaman 2 dari 2
(fiq/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads