Menerka Pengganti Edhy Prabowo di Kursi Menteri Usai Dijerat KPK

Menerka Pengganti Edhy Prabowo di Kursi Menteri Usai Dijerat KPK

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 27 Nov 2020 06:12 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditetapkan sebagai tersangka penerima suap terkait dengan urusan ekspor benih lobster atau benur.
Edhy Prabowo / Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Edhy Prabowo menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan setelah menjadi tersangka di KPK. Kini, bursa pengganti Edhy Prabowo di kabinet pun mulai panas.

Pengunduran diri dari kursi menteri disampaikan petinggi Gerindra itu usai KPK menggelar jumpa pers soal kasus dugaan suap ekspor benur ini. Edhy Prabowo pun langsung ditahan.

"Nanti saya akan mohon diri untuk tidak lagi menjabat sebagai menteri dan saya yakin prosesnya sudah berjalan," kata Edhy kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/11/2020) dini hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bertanggung jawab penuh dan saya akan hadapi dengan jiwa besar," sambung Edhy Prabowo.

Seperti diketahui, Gerindra memiliki 2 kursi di Kabinet Jokowi-Ma'ruf saat ini. Kursi satunya lagi diduduki Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.

ADVERTISEMENT

Apakah itu berarti kursi Menteri Kelautan dan Perikanan otomatis menjadi milik Gerindra lagi? Nama-nama calon pengganti Edhy dari partai tersebut mulai bermunculan. Ada juga yang memprediksi penggantian Edhy sekaligus membuka pintu reshuffle kabinet.

Saat ini, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan ad interim. Kantor Staf Kepresidenan sendiri menyebut belum ada pembahasan soal pengganti Edhy.

Selangkapnya ada di halaman selanjutnya.

Prediksi Nama Pengganti Edhy Prabowo

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai ada 2 kemungkinan pengganti Edhy Prabowo dari jabatan Menteri KKP. Kemungkinan pertama, pengganti Edhy Prabowo sama-sama berasal dari Partai Gerindra.

"Ada 2 kemungkinan. Pertama, pengganti Edhy akan tetap internal Gerindra, terutama yang masuk inner circle Prabowo, di mana loyalitas dan militansinya sudah teruji ke partai," kata Adi kepada wartawan, Kamis (26/11/2020).

Sejumlah nama petinggi Gerindra pun dinilai Adi bisa mengisi posisi yang ditinggalkan Edhy, seperti Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, hingga Sandiaga Uno. Posisi penting mereka di partai menurutnya tetap bisa memungkinkan untuk menjabat menteri.

"Yang jelas pengganti Edhy pasti sangat dekat Prabowo. Minimal bisa dilihat dari komposisi kepengurusan di partai. Nama seperti Ahmad Muzani, Sufmi Dasco, bahkan Sandiaga Uno masuk nominasinya," ungkap Adi.

Kemungkinan kedua, kata Adi, pos Menteri KKP akan diisi dari profesional. Hal itu juga akan menimbulkan pergeseran, di mana kader Gerindra akan mendapatkan posisi di kementerian lain untuk menggantikan kursinya yang hilang.

"Kedua, sangat mungkin pengganti Edhy dari pihak lain, entah profesional atau parpol lain, tapi jatah menteri Gerindra tak dikurangi. Hanya merotasi kementerian untuk jatah Gerindra. Menteri KKP boleh orang lain, tapi ada kader Gerindra yang diproyeksikan di kementerian lain. Karena koalisi Gerindra ke Jokowi bagian politik akomodasi. Wallahu a'lam, hanya Jokowi, Prabowo, dan Tuhan saja yang tahu soal posisi pos Gerindra andai tak lagi di KKP," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai sosok Susi Pudjiastuti, yang merupakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, berpotensi kembali menduduki kursinya di kementerian. Namun ada risiko gesekan politik hingga birokrasi jika Susi kembali menjadi Menteri KP.

Dia juga menilai Sandiaga Uno memiliki kemampuan yang manajerial yang mumpuni untuk menjadi seorang menteri. Selain itu, Sandi yang dekat dengan Susi akan menjadi nilai tambah bagi mantan calon wakil presiden itu.

"Karena ya kita tahu levelnya (Sandiaga) sudah mantan waketum, Dewan Gerindra, bahkan mantan calon wakil presiden Prabowo. Populer di mata publik, dan belakangan kecenderungannya statement-nya kan sudah bersifat netral, tidak lagi berseberangan seperti Fadli Zon, misalnya, sehingga mungkin cenderung lebih bisa diterima," ujar Yunarto.

Apa Kata Gerindra?

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Gerindra sepenuhnya menyerahkan wewenang pengganti Edhy Prabowo kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Gerindra disebut tak ikut campur dalam pergantian Edhy Prabowo.

"Iya kalau sebagai menteri tentunya itu adalah hak prerogatif presiden. Kami dari Partai Gerindra tidak mencampuri dan kita akan tunggu saja bagaimana kebijakan dari Pak Presiden," kata Sufmi Dasco Ahmad di kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/11/2020).

Edhy Prabowo menyatakan mundur dari jabatan Menteri KKP setelah ditetapkan tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap ekspor benih lobster. Dasco mengatakan Gerindra belum ada pembicaraan soal pengganti Edhy Prabowo.

"Ya tadi kita sudah sampaikan bahwa itu adalah hak prerogatif presiden dan kita belum bicara atau belum mendapatkan kabar lebih lanjut mengenai itu," ujarnya.

Bisa Jadi Pintu Reshuffle

PPP menilai mundurnya Edhy Prabowo bisa jadi sebagai pintu masuk untuk me-reshuffle kabinet. Isu-isu reshuffle memang sempat muncul namun ujungnya perombakan kabinet tidak terjadi.

"Terkait posisi Pak EP kan untuk sementara Presiden sudah menunjuk Pak LBP untuk menjadi Plt Menteri KKP. Namun, kalau kemudian Presiden nanti mendefinitifkan Menteri KKP, itu bisa jadi hanya mengisi posisi Menteri KKP saja atau bahkan itu menjadi pintu masuk reshuffle yang memang tidak pernah ditutup kemungkinannya oleh Presiden," kata Sekjen PPP Arsul Sani kepada wartawan, Kamis (26/11/2020).

Arsul menyebutkan sejumlah kriteria sosok pengganti Edhy Prabowo di KKP. Namun Arsul tak ingin menyebut nama yang cocok menggantikan Edhy Prabowo.

"Tentu yang paling penting adalah soal integritas dan punya kemauan sebagai fast learner untuk memahami tupoksi KKP, sehingga bisa langsung mengeksekusi program-programnya," ujar Arsul.

Usulan Relawan Jokowi Mania

Relawan Jokowi Mania (JoMan) membawa usul bombastis soal pengganti Edhy Prabowo di kursi Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Ketum JoMan mengusulkan duo Gerindra yang disebutnya kerap mengkritik pemerintah.

"Fadli Zon dan Andre Rosiade untuk menggantikan Edhy Prabowo," kata Ketum JoMan Immanuel Ebenezer dalam siaran pers, Kamis (26/11/2020).

"Mereka berdua daripada selalu mengkritik pemerintah lebih baik mereka berkontribusi di pemerintahan," imbuhnya soal alasan mengusulkan Fadli dan Andre.

Immanuel kemudian bicara soal Edhy Prabowo. Dia mengklaim Edhy Prabowo adalah menteri 'P' yang disebutnya layak di-reshuffle. Padahal sebelumnya dia menuding menteri P itu adalah Mensesneg Pratikno.

"Satu bulan lalu JoMan pernah menyampaikan tentang menteri berinisial yang dikerucutkan 'Pra' dan di akhiri 'O' yang gemar berbisnis benar adanya dan terbukti sehingga layak di-reshuffle," ujarnya.

KSP: Belum Ada Pembicaraan Pengganti Edhy

Tenaga Ahli Utama KSP, Donny Gahral Adian, mengatakan penggantian posisi Edhy Prabowo adalah hak prerogatif presiden. Dia belum mendengar pembicaraan terkait penggantian itu di Istana.

"Sementara ini kan ad interim dulu, kemudian nanti presiden punya hak prerogatif, menempatkan salah satu putra atau putri terbaik di republik ini," kata Donny.

"Belum ada (pembicaraan soal pengganti), saya kira presiden punya pertimbangan-pertimbangan, belum sampai kesana, sampai saat ini masih Pak Luhut sebagai menteri ad interim, tapi saya kira pak presiden punya suatu pertimbangan untuk menempati pengganti Edhy Prabowo," lanjutnya.

Halaman 2 dari 6
(imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads