Bursa Calon Ketua Umum MUI di Munas X

Bursa Calon Ketua Umum MUI di Munas X

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Rabu, 25 Nov 2020 11:14 WIB
Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta
Gedung MUI (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Musyawarah Nasional (Munas) Majelis Ulama Indonesia (MUI) X segera digelar. Sejumlah nama muncul meramaikan bursa kandidat ketua umum MUI pengganti Ma'ruf Amin.

Ketua Steering Comittee (SC) Munas X MUI, Abdullah Jaidi, mengatakan ketua umum MUI akan dipilih lewat mekanisme formatur. Tim formatur ini terdiri dari 17 orang yang berasal dari pimpinan MUI saat ini, perwakilan ketua MUI wilayah, ormas, hingga unsur pesantren.

"Jadi dewan pimpinan pusat ada 22 orang itu dipilih oleh tim formatur, tim formatur itu ada 17 orang. Tim formatur dipilih oleh Munas itu terdiri dari ketua umum, sekjen, ketua wantim, MUI provinsi, ormas kemudian perguruan tinggi, kemudian pesantren jadi MUI provinsi 7 orang, ormas 5 orang, perguruan tinggi satu orang pesantren satu orang," kata Jaidi saat dihubungi, Selasa (24/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain memilih ketua umum, tim formatur akan menentukan dewan pimpinan MUI sebanyak 22 orang dan dewan pertimbangan MUI sebanyak 7 orang. Mereka biasanya berasal dari berbagai unsur ormas.

Jaidi mengatakan kandidat ketua umum saat ini masih belum mengerucut. Dia memprediksi calon ketua umum akan diketahui pasti di hari menjelang pemilihan.

ADVERTISEMENT

Nama-nama Kandidat Ketua Umum MUI yang Beredar

Dua nama calon ketua umum yang beredar adalah Miftachul Akhyar dan Syafiq Mughni. Saat ditanyakan ke Jaidi, dia mengatakan hal itu masih sebatas wacana. Semuanya, kata Jaidi, tergantung tim formatur.

"Sampai sekarang belum mengerucut, mungkin hari kedua sudah ada perkembangan. Sekarang ini banyak kemungkinan," kata Jaidi.

Jaidi menjelaskan biasanya ketua umum MUI diduduki oleh Muhammadiyah dan PBNU. Namun sampai saat ini, kedua ormas tersebut belum menyerahkan nama kandidat ketua umum.

"Biasanya dari PBNU atau dari Muhammadiyah didominasi ormas besar," ujar Jaidi.

Selain nama Syafiq Mughni, nama lain dari Muhammadiyah yang muncul sebagai kandidat ketua umum adalah Muhyiddin Junaidi hingga Anwar Abbas. Muhyiddin saat ini menjabat Wakil Ketua Umum MUI, sedangkan Anwar saat ini menjabat Sekjen MUI.

"Iya kalau saya di struktur MUI sekarang sudah mau habis kemudian Pak Anwar Abbas Sekjen. Selanjutnya ya ditentukan oleh tim formatur, kalau formatur menganggap masih dibutuhkan," kata Muhyiddin saat dihubungi terpisah.

Lihat juga video 'MUI Usul Masa Jabatan Presiden, Sekjen: Tak Dibahas di Munas':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman selanjutnya soal nama lain yang beredar menjadi kandidat ketum MUI

Muhyiddin juga mengomentari namanya yang muncul sebagai kandidat ketua umum MUI. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada tim formatur.

"Betul sudah beredar di media, kami serahkan ke tim formatur kalau saya sekarang 67 tahun umurnya dan kalau memang diberikan amanah tugas itu kan bukan tugas kecil, tugas berat apabila lagi kita harus netral, MUI nggak boleh di kungkungan pemerintah karena bukan organisasi di bawah pemerintah, harus independen, harus netral," ujar dia.

Muhyiddin menjelaskan biasanya jika ketua umum dijabat oleh perwakilan Muhammadiyah, sekjennya berasal dari PBNU. Begitu pun sebaliknya, jika ketua umum dijabat PBNU, perwakilan Muhammadiyah akan menjabat sekjen.

Selain nama-nama di atas, muncul nama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Nasaruddin disebut sebagai kandidat perwakilan NU bersama Rais Aaam PBNU Miftachul Akhyar.

Ketua Bidang Ukhuwah Islamiyah MUI, Marsudi Syuhud, mengatakan nama Miftachul Akhyar memang kerap terdengar menjelang Munas MUI. Marsudi menyebut NU akan mengusulkan Miftachul sebagai ketua umum MUI selanjutnya menggantikan Ma'ruf Amin.

"saya tahunya orang PBNU itu," ujar Marsudi, yang juga menjabat Ketua PBNU.

Halaman 2 dari 2
(knv/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads