Din Syamsuddin: Dengan Menyesal Saya Tak Bisa Hadiri Munas MUI Ke-10

Din Syamsuddin: Dengan Menyesal Saya Tak Bisa Hadiri Munas MUI Ke-10

Dwi Andayani - detikNews
Selasa, 24 Nov 2020 21:04 WIB
Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digagas sejumlah tokoh dan aktivis seperti Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Syahganda Nainggolan, dan M Jumhur Hidayat, mengajak masyarakat untuk menghadiri acara deklarasi yang akan digelar pada Selasa, 18 Agustus 2020 di Lapangan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.
Foto: Grandyos Zafna/detikcom
Jakarta -

Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-10. Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin mengaku tak dapat menghadiri Munas.

"Dengan menyesal dan memohon maaf, karena alasan tertentu, saya tidak dapat menghadiri Munas," ujar Din Syamsuddin dalam keterangan tertulis, Selasa (24/11/2020).

Din Syamsuddin mengucapkan selamat dan berharap Munas MUI dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, dia meminta pelaksanaan munas dilakukan sesuai dengan pedoman dasar dan pedoman rumah tangga MUI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengucapkan selamat bermusyawarah kepada segenap peserta, teriring harapan semoga Munas berjalan lancar, sukses, bermarwah, dan bermartabat," kata Din.

"Kepada Dewan Pimpinan MUI agar memastikan bahwa Munas berlangsung sesuai Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga MUI. Pelanggaran terhadap kedua rujukan dasar tersebut akan mengurangi keabsahan hasil Munas dan mencederai marwah organisasi," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Din Syamsuddin menyebut MUI perlu menjadi mitra kritis pemerintah, yang nantinya MUI tidak segan untuk membela atau mengoreksi pemerintah.

"MUI harus mengukuhkan posisi sebagai mitra kritis pemerintah, dengan tidak segan dan sungkan membela jika pemerintah benar dan mengoreksi jika ia salah. Elan vital sebagai Gerakan Amar Ma'ruf Nahyi Munkar harus tetap ditegakkan. MUI perlu dipimpin oleh ulama yang berintegritas dan beristikamah memperdulikan nasib umat Islam," tuturnya.

Diketahui sebelumnya, Munas MUI merupakan permusyawaratan tertinggi organisasi yang memiliki tugas dan wewenang dari menilai pertanggungjawaban pengurus periode 2015-2020, menyusun garis-garis besar program kerja nasional 2020-2025, menetapkan perubahan pedoman dasar dan pedoman rumah tangga MUI, menetapkan fatwa dan rekomendasi, dan memilih pengurus MUI untuk masa bakti 2020-2025.

Munas MUI akan membahas sejumlah rekomendasi dan fatwa. Salah satunya membahas penggunaan masker saat berihram haji dan umroh.

Agenda penting Munas MUI ke-10 selanjutnya ialah pemilihan ketua umum (ketum) baru. Ketum MUI saat ini dijabat Wapres Ma'ruf Amin.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads