Ketua KPK Mengaku Salah Tahun soal Kapan Baca Buku 'Why Nations Fail'

Ketua KPK Mengaku Salah Tahun soal Kapan Baca Buku 'Why Nations Fail'

Farih Maulana Sidik - detikNews
Selasa, 24 Nov 2020 21:19 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri usai menjalani sidang etik yang digelar oleh Dewan Pengawas KPK, di gedung C1 KPK Kuningan Jakarta, Selasa (25/8/2020) . Persidangan yang berlangsung tertutup tersebut memeriksa Firli atas dugaan  pelanggaran etik terkait aktivitas penggunaan fasilitas berupa helikopter mewah atas laporan Masyarakat Anti Korupsi (MAKI).
Firli Bahuri (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Ketua KPK Firli Bahuri mengklarifikasi terkait buku berjudul 'Why Nations Fail' yang disebut telah lama dia baca. Firli sebelumnya menyebut bahwa dia membaca buku itu sejak 2002, namun Firli mengaku salah tahun ketika pertama kali membaca buku itu.

"Maksudnya 2012, bukan 2002. Buku 'Why Nation Fail' yang saya maksud yang saya sudah baca tahun 2012," kata Firli kepada wartawan, Selasa (24/11/2020).

Firli menyebut pertama kali membaca buku 'Why Nations Fail' saat bertugas sebagai ajudan wakil presiden. Dia mengaku membaca edisi asli yang dipublikasikan pertama di Inggris Raya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat saya tugas sebagai ajudan Wapres RI, edisi asli yang di-publish pertama di Inggris Raya tahun 2012 (bukan terjemahan Indonesia)," ujar Firli.

Hingga kini, kata Firli, buku tersebut masih tersimpan di perpustakaan pribadinya. Buku tersebut menjadi salah satu koleksinya.

ADVERTISEMENT

"Bukunya masih saya simpan di perpustakaan saya," katanya.

Seperti diketahui, Firli mengaku telah membaca buku 'Why Nations Fail'. Pengakuan ini disampaikan Firli saat menyinggung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang pamer membaca buku 'How Democracies Die'.

"Kalau kemarin saya lihat ada di media Pak Anies membaca 'How Democracies Die'. Bukunya ada 'Why Nations Fail', itu udah lama saya baca, tahun 2002 sudah baca buku itu," kata Firli dalam acara 'Serah Terima Barang Rampasan KPK', yang disiarkan di akun YouTube KPK, Selasa (24/11).

"Kalau ada yang baru baca sekarang, baru bangun. Makanya banyak yang mengkritisi kan, udah lama buku itu," imbuh Firli.

(fas/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads