Debat II Pilwalkot Makassar, Paslon Saling Sindir soal Digitalisasi Pemkot

Pilwalkot Makassar 2020

Debat II Pilwalkot Makassar, Paslon Saling Sindir soal Digitalisasi Pemkot

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Selasa, 24 Nov 2020 20:13 WIB
Debat kedua Pilwalkot Makassar (dok KPU Makassar)
Debat Kedua Pilwalkot Makassar (Foto: dok. KPU Makassar)
Makassar -

Debat kedua Pilwalkot Makassar berlangsung sengit sejak awal. Para pasangan calon (paslon) wali kota-wakil wali kota saling sindir terkait program digitalisasi sistem pemerintahan Pemkot Makassar.

Awalnya, juri debat membacakan pertanyaan dari panelis debat Pilwalkot Makassar terkait teknologi informasi dan komunikasi telah banyak digunakan oleh pemerintah untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas kerja pemerintah. Para paslon kemudian ditanya soal gagasannya untuk mengoptimalkan teknologi informasi dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas kerja pemerintah daerah.

Paslon nomor urut 2 Appi-Rahman menjadi yang pertama untuk menjawab pertanyaan tersebut. Wakil Munafri Arifuddin (Appi), yakni Abdurahman Bando, menjelaskan, perkembangan teknologi informasi era 4.0 memang sudah dijalani bersama, khususnya di sistem pemerintahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karena itu, dalam tata kelola birokrasi yang baik, maka tentu kita akan melakukan transparansi daripada seleksi dan promosi ASN di Kota Makassar. Kemudian bagaimana kita terapkan e-budgeting dan e-planning yang terkoneksi di antara SKPD dan juga terkoneksi dengan Bappenas dan sekarang ini sudah diterapkan untuk terkoneksi sampai dengan KPK," kata Rahman dalam paparannya, Selasa (24/11/2020).

Gagasa Appi-Rahman terkait reformasi birokrasi tersebut kemudian ditanggapi paslon nomor urut 3, Syamsu Rizal (Deng Ical)-dr Fadli. Deng Ical menanyakan ke Appi-Rahman bagaimana membuat sumber daya manusia (SDM) Pemkot Makassar yang sudah mumpuni untuk menjalan sistem teknologi informasi yang sudah direncanakan.

ADVERTISEMENT

"Kira-kira apa yang Anda lakukan kalau sudah terpilih sebagai wali kota?" tanya Deng Ical.

Paslon Nomor urut 4 Irman Yasin Limpo (None)-Andi Zunnun Armin lantas menilai tim Appi-Rahman hanya membuat gagasan yang komputerisasi, belum digitalisasi, simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Dalam sesi menanggapi paslon Appi-Rahman, paslon None-Zunnun menilai gagasan digitalisasi dan teknologi di pemerintahan yang dipaparkan Appi-Rahman masih terkesan terkomputerisasi, belum pada digitalisasi.

"Apa yang paslon 2 mengatakan tadi, saya menganggap itu masih terkomputerisasi, belum pada proses digitalisasi yang terkoneksi berdasarkan big data artificial intelligence (AI) dan internet of thinks. Jadi prinsip saya bahwa proses ke depan harusnya lebih maju lagi dari sekadar komputerisasi," kata None.

Sementara itu, menurut pasangan Ramdhan (Danny) Pomanto-Fatmawati Rusdi, digitalisasi sistem pemerintahan yang baik harus meminimalisir maladministrasi.

"E-governance yang benar itu dimulai dari e-planning, e-recruitment, dan e-budgeting di mana digitalisasi itu semua kebocoran itu bisa diminimalisir begitu juga dengan maladministrasi yang ada," tuturnya.

Appi-Rahman kemudian menanggapi pernyataan lawannya. Rahman sebagai mantan ASN di Pemkot Makassar lantas menyindir mantan pimpinannya dulu, yakni mantan Wali Kota Makassar Danny Pomanto, dan mantan Wakil Wali Kota Makassar Deng Ical. Menurutnya, sistem digitalisasi pemerintahan yang dibangun di era Danny-Ical masih harus dibenahi secara total.

"Di mana Makassar itu dulu mencoba membuat aplikasi sistem yang terkoneksi, tapi sampai dengan saya pensiun di 1 Agustus 2020, itu tidak bisa berjalan dengan baik, oleh karena itu saya bersama Pak Munafri bertekat untuk melakukan pembenahan total dalam sistem digitalisasi sistem IT Pemerintah Kota Makassar ke depan," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads