Relawan Pendukung Jokowi Sebut Pangdam Jaya Cocok Jadi Gubernur DKI

Relawan Pendukung Jokowi Sebut Pangdam Jaya Cocok Jadi Gubernur DKI

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 24 Nov 2020 16:11 WIB
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman (Sachril/detikcom)
Jakarta -

Sepak terjang Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman diapresiasi relawan pendukung Jokowi pada Pilpres 2019, Garda Nasional untuk Rakyat (GNR). GNR menyebut Mayjen Dudung cocok jadi Gubernur DKI.

"Ketegasan Pangdam Dudung dalam aksi belakangan ini patut diapresiasi. Orang seperti Pangdam layak untuk duduk di birokrasi. Posisi yang cocok adalah Gubernur DKI Jakarta," kata Sekjen GNR M Choir dalam keterangan tertulis, Selasa (24/11).

GNR menilai Jakarta akan lebih baik jika dipimpin oleh sosok berlatar belakang militer. Choir memberi contoh mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso atau Bang Yos, yang juga pernah menjadi Pangdam Jaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya rasa Jakarta akan semakin baik jika sosok militer memimpinnya. Siapa orangnya? Dudung Abdurachman-lah sosok yang pas," ujar Choir.

Diketahui Mayjen Dudung Abdurachman saat ini berusia 55 tahun. Dia lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 16 November 1965.

ADVERTISEMENT

Pilgub DKI selanjutnya dijadwalkan oleh KPU digelar pada 2024. Artinya, saat Pilgub DKI digelar, Dudung sudah memasuki usia pensiun.

Mungkinkah Pangdam Jaya ini terjun ke politik?

Profil Mayjen Dudung di halaman selanjutnya -->>

Mayjen Dudung merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1988 dari kecabangan infanteri. Pria kelahiran 19 November 1965 itu mengawali karier bergengsinya sebagai Dandim 0406/Musi Rawas di Sumatera Selatan.

Mayjen Dudung lahir dari keluarga sederhana pasangan Nasuha dan Nasyati. Ayah Dudung merupakan seorang PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi. Diketahui, Dudung memang sejak kecil ingin menjadi tentara lantaran hidup dan tinggal di barak.

Pada 1981, ketika Dudung berada di bangku kelas II SMP, sang ayah meninggal dunia. Ia pun membantu sang ibu berjualan kue di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi di Bandung.

Ia pernah mengalami peristiwa yang menyedihkan saat dagangannya ditendang oleh salah seorang tentara. Hal tersebut membulatkan tekadnya menjadi seorang perwira TNI. Ia pun berhasil mewujudkan mimpinya itu.

Mayjen Dudung dua kali menjadi komandan kodim (dandim). Setelah menjabat Dandim Musi Rawas, ia diangkat menjadi Dandim 0418/Palembang.

Karier Mayjen Dudung pun mulai melesat setelah menjadi Aspers Kasdam VII/Wirabuana pada 2010. Ia lalu diangkat menjadi Danrindam II/Sriwijaya. Pria yang pernah menjadi loper koran ini lalu dipromosikan sebagai Dandenma Mabes TNI.

Lalu pada 2015, Mayjen Dudung dipromosikan sebagai Wagub Akmil hingga 2016. Setelahnya, jenderal bintang dua itu menjadi staf khusus KSAD dan Waaster KSAD.

Hingga pada 2018, Mayjen Dudung dipromosikan sebagai Gubernur Akmil. Lalu ia diangkat sebagai Pangdam Jaya pada 27 Juli 2020 menggantikan Letjen Eko Margiyono.

Halaman 2 dari 2
(deg/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads