Pastikan Aman & Halal, Satgas Imbau Masyarakat Tak Takut Vaksinasi

Pastikan Aman & Halal, Satgas Imbau Masyarakat Tak Takut Vaksinasi

Alfi Kholisdinuka - detikNews
Senin, 23 Nov 2020 11:30 WIB
Prof. Wiku Adisasmito
Foto: dok. Satgas COVID-19
Jakarta -

Masyarakat diimbau untuk tidak takut dan ragu ketika vaksin COVID-19 sudah siap untuk diberikan. Sebab, Pemerintah juga menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memastikan vaksin yang digunakan aman memiliki efektivitas dan halal.

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, vaksin yang digunakan nanti harus sudah lulus uji klinis tahap 3, dan menerima emergency use of authorization (EUA) dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) serta terdaftar di World Health Organization (WHO).

"Uji klinis merupakan tahap yang harus dilalui setiap vaksin untuk memastikan aman digunakan manusia dan memiliki efektivitas menghasilkan imunitas tubuh terhadap Covid-19," ungkap Prof Wiku dikutip dari situs resmi Satgas COVID-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pengembangan vaksin COVID-19, pemerintah kata dia, melibatkan para pakar bidang kesehatan dan WHO. Hal ini bertujuan untuk memonitor dan memastikan bahwa vaksin ini aman digunakan. Selain itu, kerja sama yang erat dijalin untuk menginvestigasi dan mengkomunikasikan isu-isu yang muncul dalam pengembangan vaksin.

"Jika ditemukan isu-isu yang perlu ditindaklanjuti, maka pemerintah akan melaporkan ke WHO dan akan dievaluasi oleh Global Advisory Committee on Vaccine Safety," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Bahkan, diungkapkannya untuk memastikan kesiapan program vaksinasi COVID-19, pada Rabu (18/11) lalu, Presiden Joko Widodo sudah melakukan peninjauan simulasi vaksinasi COVID-19 yang dilakukan Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat.

"Dari simulasi itu, masyarakat mengikuti seluruh tahapan vaksinasi dari mulai pendaftaran, memperoleh vaksinasi dan menunggu selama 30 menit pasca-vaksinasi untuk melihat reaksi penyuntikan vaksin, sebelum diperbolehkan pulang," jelasnya.

Selain itu, penetapan regulasi pengadaan vaksin yang dilakukan pemerintah sudah mengikuti standar internasional yang berlaku. Alur perizinan produksi, maupun izin edar juga dilakukan secara ketat untuk memastikan keamanan dan kesesuaian vaksin dengan standar yang berlaku.

"Sekali lagi saya tekankan, vaksin yang akan digunakan nanti aman. Efek samping yang terjadi, hanya bersifat minor dan sementara. Efek samping yang sangat besar sangat jarang ditemui, kita selalu memonitor dan mengantisipasi semua keadaan ini. Vaksin juga dapat melindungi diri kita dan orang lain yang tidak dapat divaksin karena alasan kesehatan tertentu," pungkas Prof Wiku.

Sebagai informasi, kendati nanti vaksin sudah tersedia, masyarakat tetap diimbau untuk #IngatPesanIbu dalam menerapkan 3M, seperti #menjagajarak, #memakaimasker, dan #mencucitangan dengan air bersih selama minimal 20 detik.

(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads