Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengeluarkan kebijakan aturan sekolah di tengah pandemi Corona (COVID-19), yakni memperbolehkan pembelajaran tatap muka di sekolah mulai 2020/2021. Bagaimana respons para orang tua?
Kebijakan Nadiem ini disambut baik oleh ibu-ibu sekitar perkampungan Kampung Baru, Jalan Dian Taksi Bulu Ayam, Kembangan, Jakarta Barat. Mereka menilai adanya pembelajaran tatap muka akan meningkatkan efektivitas pembelajaran terhadap anak.
Salah satunya Sri (53). Dia menilai adanya pembelajaran tatap muka akan membantu anak dalam bersosialisasi. Selain itu, dia menilai banyak sekali anak-anak yang sudah jenuh atas sistem pembelajaran daring.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagus dong kalau mau tatap muka lagi, lagian udah lama banget kan online. Kasihan anak, mau ketemu teman-temannya nggak bisa. Bosen di rumah," kata Sri saat ditemui di perkampungan Kampung Baru, Jalan Dian Taksi Bulu Ayam, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (22/11/2020).
Senada dengan Sri, Yeti (52) juga setuju sekali dengan kebijakan sekolah tatap muka dibolehkan pada Januari 2021. Yeti mengaku anaknya mengeluh bosan sekolah secara online.
"Iya itu anak saya juga ngeluh bosen terus pengen ketemu teman-temannya. Katanya pengen sekolah tatap muka aja, lagian udah berapa bulan ini online terus kan," ungkap Yeti.
Simak video 'Nadiem Izinkan Sekolah Tatap Muka Januari 2021, Masyarakat Siap?':
Para orang tak khawatir Corona di lingkungan sekolah? Selanjutnya >>>
Yeti mengaku tidak khawatir terhadap Corona jika anak-anak mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah. Dari menjaga jarak, mencuci tangan, hingga memakai masker, mereka akan menganjurkan hal tersebut kepada anak-anaknya nanti.
"Kita serahkan saja sekarang kepada Tuhan, pasrah saja. Kan sekarang ke mana-mana juga sudah harus patuh protokol kesehatan semuanya, bisa pake masker, hand sanitizer, cuci tangan, face shield sekarang juga sudah murah," kata Yeti.
Pemerintah juga dinilai sudah melakukan yang terbaik dalam menangani pandemi COVID-19. Dari bantuan sembako setiap bulan, juga kuota internet untuk pembelajaran murid selama mengikuti pembelajaran daring.
"Baik sekali pemerintah kepada kami sudah banyak bantuan yang diberikan. Sekarang mengenai tertular COVID, kita serahkan saja sama Tuhan dan mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah," tutupnya.