.webp)
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan mengajak para santri untuk terus percaya diri dalam meraih cita-cita. Ia menjelaskan di era reformasi sekarang ini, bukan saatnya lagi santri atau siapa pun minder.
Apalagi saat ini nilai kebhinekaan sangat dijunjung tinggi sehingga para santri berpeluang menjadi apa pun, termasuk Presiden. Menurutnya, yang diperlukan untuk meraih keinginan adalah kerja keras dan usaha, yang tentunya sesuai dengan hukum dan etika.
"Menurut saya, keadaan seperti itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Jika, kalian para santri merasa mampu serta memiliki karakter kuat, tahan banting jangan ragu-ragu raih mimpi kalian," ujar Syarief dalam keterangannya, Sabtu (21/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini ia sampaikan di hadapan ratusan santri Ponpes Al-Uzlah Cianjur dalam acara 'Temu Tokoh Nasional bersama Wakil Ketua MPR Syarief Hasan', di aula Ponpes Al-Uzlah, Desa Ciherang, Cianjur, Jawa Barat.
Syarief mengungkapkan tidak ada alasan minder menjadi santri karena ponpes mempunyai sistem pembelajaran yang baik. Bahkan, belajar di ponpes mempunyai nilai lebih karena bisa mendalami banyak ilmu, yakni ilmu agama, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga bercerita tentang mantan Presiden RI dari berbagai kalangan mulai dari kalangan santri, yakni Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hingga kalangan wanita, Megawati Soekarnoputri.
"Jadi, santri atau bukan, pria atau wanita semuanya memiliki peluang besar menjadi Presiden," imbuhnya.
Selain memberi sambutan, Syarief juga menggelar kuis untuk menguji wawasan para santri. Lewat kuis tersebut, ia mengajukan beberapa pertanyaan, salah satunya tentang nama Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
"Wakil Presiden AS terpilih adalah Kamala Harris," ujar salah seorang santriwati, Siti Zahra.
Merespons hal ini, Syarief pun mengapresiasi jawaban Siti. Ia juga menjelaskan tentang Kamala, wanita pertama keturunan Asia yang menjadi Wapres AS.
"Saya kagum, wawasan santri bahkan sampai ke isu internasional. Pertahankan dan tingkatkan dengan menggali pengetahuan lainnya," katanya.
Syarief juga meminta para santri lain untuk selalu mempertajam wawasan dari berbagai sumber mulai dari media massa, buku hingga berdiskusi dengan para senior atau guru.
"Jika itu terjadi maka bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang, ketika saya bertemu seorang pemimpin daerah misalnya dan bertanya siapa anda, dijawab dengan bangga, saya adalah santri," pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam acara tersebut turut hadir Pimpinan Ponpes Aceng Yazid, Ketua Forum Komunikasi Orang Tua Murid Nanang Sutarja, Wakil Kepala Sekolah SMPIT Al-Uzlah Iden Mulyadi, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.
(ega/ega)
