"Di luar banyak baliho. Terus, kalau udah dicabut, abis itu kan kerjanya mereka begitu, menertibkan kan. Sekarang kalau Satpol PP ambekan, begitu sudah dicabut, pasang lagi, sudahlah, nggak usah dicopot. Ya gini loh aparat hukum, aparat pemerintah ya harusnya nggak ngambekan-lah. Kalau memang kan memang tugasnya," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman angkat bicara soal viralnya video yang menunjukkan baliho bergambar wajah Habib Rizieq Syihab diturunkan orang berseragam loreng. Mayjen Dudung menyatakan penurunan baliho itu atas perintahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya. Karena berapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu," kata Mayjen Dudung, Jumat (20/11).
Dudung menegaskan ada aturan yang harus dipatuhi terkait pemasangan baliho. Ia meminta tidak ada pihak yang seenaknya sendiri dan merasa paling benar.
"Kalau siapa pun di republik ini, ini negara hukum, harus taat kepada hukum. Kalau masang baliho udah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, nggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya," tegasnya.
Dudung meminta tidak ada pihak yang seenaknya dan coba-coba dengan TNI. Dudung bahkan meminta FPI dibubarkan dan tidak bersikap seenaknya.
Seperti diketahui, viral di media sosial baliho bergambar wajah pimpinan FPI Habib Rizieq Syihab diturunkan. Baliho ini diturunkan orang berseragam loreng.
Dalam video beredar, seperti dilihat detikcom pada Kamis (19/11), sebuah baliho berwajah Habib Rizieq diturunkan lima orang berpakaian loreng. Baliho ini diturunkan saat hari sudah gelap. Dua orang pun memanjat tiang untuk menurunkan baliho ini, tiga orang lainnya menarik kain baliho agar bisa dilepaskan dari bawah.
(jbr/jbr)